TRIBUNBATAM.id - Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan peran strategis Indonesia dalam mendorong kemajuan eksyar terutama penguatan ekosistem halal sudah mendapat pengakuan.
"Hal ini tercermin dari rilis State of Global Islamic Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 3 dalam Global Islamic Economy Score 2023," ujar Juda dalam keterangan tertulisnya.
Ekspansi eksyar dari sisi pembiayaan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan syariah pada Mei 2024 yang tumbuh tinggi mencapai 14,07 persen (yoy), lebih tinggi dari pembiayaan konvensional yang tumbuh 12,15 persen (yoy).
Baca juga: Bank Indonesia Kepri Gelar Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi, Dorong Industri Kreatif Digital
Untuk meningkatkan porsi pembiayaan syariah ke depan, menurutnya, diperlukan dukungan strategi yang difokuskan pada peningkatan inklusi melalui Project Charter dan berbagai Business Matching; peningkatan inovasi salah satunya melalui digitalisasi business matching menggunakan platform Pembiayaan/Pendanaan Syariah Terintegrasi.
Kemudian, peningkatan inisiatif bersama melalui sinergi antarlembaga dan industri jasa keuangan syariah agar dampak yang dihasilkan dapat semakin besar pagi pengembangan keuangan syariah ke depan.
Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawasan Bank Pemerintah dan Syariah OJK, Defri Andri, mengungkapkan, pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia terus meningkat menjadi 7,38 persen, dengan pertumbuhan aset mencapai 9,71 persen atau Rp 892,97 triliun pada Maret 2024.
Dalam hal ini, OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023 - 2027 (RP3SI) dengan tema "Bank Syariah yang Unggul untuk Masyarakat yang Sejahtera".
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Umat, Bank Indonesia Kepri Gelar Seminar Keuangan Syariah
"Adapun penguatan diferensiasi produk dan layanan perbankan syariah didorong dengan strategi Pengembangan Keunikan Produk Syariah," ujar Defri.
Salah satu produk yang dikembangkan adalah Cash Waqf Link Deposit (CWLD) yang berbasis Wakaf uang temporer melalui sinergi perbankan syariah dengan keuangan sosial syariah. (*/TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News