NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan, dan Anak (PPA) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat, ada sebanyak 33 kasus kekerasan pada anak sepanjang 2024.
Jika dibanding data 2023 lalu, dari awal Januari hingga Desember ada sebanyak 45 kasus kekerasan pada anak di Natuna.
Kepala UPTD PPA Natuna, Melda Irawati menuturkan, kasus kekerasan anak yang ditangani UPTD PPA Natuna ini bermacam-macam.
Di antaranya kekerasan fisik, bully, persetubuhan, pencabulan, dan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Baca juga: Jefridin Ajak Masyarakat Batam Tolak Kekerasan pada Perempuan dan Anak serta Berantas TPPO
Terkait kasus ini, pihaknya melakukan pendampingan kepada korban mulai dari awal kasus dilaporkan hingga selesai di persidangan.
"Kita memberikan pendampingan mulai dari psikologis, hukum, dan penjangkauan ke rumah korban," katanya, Senin (5/8/2024).
Melda menuturkan, dalam rangka pemberian pendampingan, pihaknya juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
"Sebab biasanya ada laporan yang diterima oleh pihak kepolisian, dan UPTD PPA diminta untuk mendampingi," terangnya.
Melda menjelaskan dari pendampingan yang mereka lakukan, trauma pada anak yang mengalami kekerasan memang sangat lama untuk pulih sesuai penyampaian dokter psikologis. Sehingga butuh proses untuk pemulihan trauma pada anak.
Apalagi anak-anak yang mengalami korban persetubuhan, pencabulan di bawah umur.
Maka dari itu, meskipun proses hukum selesai sampai sidang di pengadilan, pihaknya tetap melakukan home visit ke rumah anak yang menjadi korban.
"Di sana kita akan melihat bagaimana anak itu menjalani hari-harinya. Apakah secara normal atau tidak. Apakah nanti anak itu aman setelah kasus itu atau dibully. Inilah yang kita lakukan meski kasusnya selesai kita tangani," ungkapnya.
Baca juga: Kekerasan Anak di Bintan Meningkat, Ketua TP PKK Minta Jam Malam Berlaku Lagi
Melda menambahkan, sejauh ini anak korban kekerasan yang ditangani pihaknya sudah dalam kondisi baik.
"Apalagi kita di sini ada psikolog yang selalu memberikan konseling, edukasi, nasehat-nasehat yang sifatnya membangun untuk menyemangati anak. Sehingga anak-anak yang kita tangani bisa lebih baik lagi," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News