TRIBUNBATAM.id, BATAM - Warga Kecamatan Sagulung putar otak untuk menyiasati mati air di Batam yang makin parah.
Jika biasanya aliran air masih menyala pada pagi dan siang hari, kini warga harus menampung air hingga dini hari agar bak di kamar mandi hingga ember penuh dengan air.
Kondisi ini setidaknya sudah dialami warga setidaknya dua pekan terakhir.
Bagi warga yang memiliki uang, mereka membeli pompa listrik untuk menarik air dengan mudah ke rumah warga.
Sayangnya, praktik ini justru merugikan warga lain yang tidak memasang pompa air.
Sebab, mereka kalah tarikan air dengan rumah warga yang telah memasang pompa air.
Ironisnya, ada warga yang memasang pompa air di luar meteran air rumah mereka.
Meskipun ada beberapa rumah warga yang memasang pompa air setelah meteran air.
"Kalau gak seperti ini, mana dapat air. Ini tengok lah, sudah siang air belum ada mengalir," ucap seorang warga di sana, sebut saja Eti kepada TribunBatam.id, Sabtu (7/9/2024).
Ia mengaku memilih menyalakan pompa air saat malam bahkan dini hari.
Ini menurutnya agar tidak mengganggu warga lain yang tidak memasang pompa.
Baca juga: Air Batam Hilir Minta Warga Tampung Air Buntut Penyambungan Pipa Bundaran Kabil
Selain itu, langkah Eti ini untuk meminimalisir membengkaknya tagihan air dan listrik pada bulan berikutnya.
"Sudah siap listrik dan tagihan air bengkak. Itu konsekuensinya. Kalau tidak, baru narik ke kamar mandi paling cepat pukul 11 malam," ungkapnya.
Ibu rumah tangga ini mengeluhkan buruknya layanan distribusi air bersih di tempat ia tinggal.
Apalagi kondisi ini terjadi saat tahapan Pilkada Batam 2024 sudah berjalan.