GPIB Immanuel Batam: Bagian Destinasi Wisata Religi di Kepri, Dibangun Sejak Tahun 1951
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak hanya menjadi tempat ibadah.
Bangunan seluas lebih kurang 1.000 meter persegi yang berlokasi di Jalan Seraya serta dapat menampung sedikitnya 1.000 jemaat jadi saksi bisu perjalanan iman dan pelayanan bagi masyarakat Kristen di Batam sejak tahun 1951.
Sebagai salah satu gereja tertua di kota ini, bangunannya yang sederhana, terbuat dari material dinding bata dan kayu pada awalnya, mencerminkan kesederhanaan dan keuletan jemaat pada masa awal pembangunannya.
Gereja ini berdiri dengan dinding bata yang dicat putih dan atap berbentuk limas, menciptakan suasana yang tenang dan khusyuk.
"Atap gereja yang tinggi dan miring, dipadukan dengan dinding yang kokoh dan jendela-jendela yang memberikan ventilasi alami, menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman," kata seorang petugas keamanan yang berjaga di sana.
Ia menyebut jika gereja di Batam sudah dinyatakan sebagai destinasi wisata oleh BP Batam.
Banyak yang datang berkunjung untuk melihat keindahan dan sejarahnya.
Biasanya gereja buka setiap hari, kecuali hari Senin, atau jika ada hari besar keagamaan.
Gedung gereja yang sekarang ini diresmikan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2014.
Sebagai tempat ibadah, tentu saja kebersihan merupakan hal yang utama di sana.
Gereja di Batam ini juga memiliki area parkir yang luas.
"Untuk memasuki area ibadah di dalam gereja, diperlukan izin kunjungan yang harus diurus terlebih dahulu," sebutnya.
Sejak didirikan, gereja ini telah menjadi tempat berkumpulnya jemaat dari berbagai latar belakang.
Perjuangan dan dedikasi para pelopor gereja ini, yang membangun gereja dari material semen dan papan yang sederhana, telah meletakkan fondasi yang kuat bagi perkembangan gereja hingga saat ini.
GPIB Immanuel Batu Ampar tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelayanan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Kesederhanaan material bangunannya, yang kini telah berevolusi menjadi bangunan yang lebih kokoh, tidak mengurangi peran penting gereja dalam masyarakat.
GPIB Immanuel Batu Ampar telah menjadi tempat beribadah dan pusat pelayanan yang penting bagi masyarakat Kristen di Batam.
Bangunan itu menunjukkan komitmennya dalam menyebarkan kasih dan melayani sesama.
Kini bangunan itu lebih megah tetap mencerminkan kesederhanaan dan keuletan jemaat dalam membangun tempat ibadah yang penuh makna.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kadispar Kepri), Guntur Sakti mengungkap jika tempat ibadah di Kepri yang menyimpan sejarah serta menjadi bagian dari destinasi wisata religi.
Salah satunya Gereja GPIB Immanuel Batu Ampar, Batam, dengan sejarah panjangnya sejak tahun 1951.
"Gereja di Batam ini lebih dari sekadar tempat ibadah," ucapnya.
Guntur Sakti mendorong sinergitas antara pemerintah daerah dengan seluruh elemen untuk memajukan sektor pariwisata Kepri.
Hal ini menurutnya sejalan dengan visi misi Pemprov Kepri untuk meningkatkan perekonomian Kepri, salah satunya lewat sektor pariwisata.
"Harapannya demikian. Sehingga, dari sektor pariwisata dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Kepri," sebutnya. (TribunBatam.id/Donni Suhendra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News