Laporan Wartawan Tribun Batam Yuki Vegoeista
TRIBUNBATAM.id,TANJUNGPINANG - Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, kini semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan berkat keindahan kawasan tepi lautnya.
Salah satu kawasan yang menarik perhatian adalah Pantai Tepi Laut Tanjungpinang, yang menawarkan pemandangan indah dan suasana yang tenang.
Kawasan ini telah menjadi tempat favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Banyak pengunjung yang datang berwisata dan bepergian melihat sejarah ke Pulau Penyengat yang hanya berjarak 15 menit dengan perahu, serta menikmati keindahan pantai yang tenang.
Pantai Tepi Laut Tanjungpinang juga sering dijadikan lokasi untuk berbagai acara seperti Festival Bahari Kepri, yang menggabungkan budaya lokal dan keindahan alam.
Baca juga: Pantai Setumu Tanjungpinang, Surga Tersembunyi dengan Pesona Alami yang Memikat
Menurut seorang warga setempat, Abdul Gani, yang mengelola usaha di sekitar kawasan tersebut, wisata tepi laut telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
"Dulu, pantai ini kurang ramai. Sekarang, dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, pengunjung bisa menikmati makanan khas seperti gonggong dan sotong yang kami jual."
"Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan pendapatan," ujarnya.
Baca juga: Pantai Gaseng di Tanjungpinang, Destinasi Favorit untuk Keluarga, Meski Ada Kendala Akses Jalan
Masyarakat juga sangat mendukung pengembangan kawasan ini, dengan harapan agar fasilitas dan kebersihan tetap dijaga.
Hal ini diungkapkan oleh Eka, seorang penduduk yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sekitar kawasan.
"Kami senang kawasan ini menjadi destinasi wisata, tetapi kami juga berharap para pengunjung bisa menjaga kebersihan."
"Semua pihak perlu berperan aktif agar tempat ini tetap indah dan nyaman," kata Eka.
Dengan potensi wisata yang dimiliki, Tanjungpinang terus berupaya mengembangkan kawasan tepi laut menjadi destinasi wisata yang lebih dikenal, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.(yki)
Batam Pintu Masuk ke Tanjungpinang
Kadispar Kepri Guntur Sakti menyebutkan, 80 persen wisman di Provinsi Kepri ini berasal dari pintu masuk Kota Batam, 15 persen dari Bintan, sisanya Karimun dan Kota Tanjungpinang.
Kemudian, problem pertama di kota Tanjungpinang adalah aksesibilitas, seperti time schedule feri yang kurang menguntungkan, dan juga harga tiket yang kurang terjangkau.
Baca juga: Pantai Trikora Bintan Lokasi Favorit Wisatawan, Gazebo dan Bebatuan Unik Jadi Daya Tarik Pengunjung
Seperti wisman yang berangkat dari Singapura menuju Tanjungpinang, waktu keberangkatan dan harga tiket menjadi salah satu faktor yang akan kami usaha perbaiki nanti.
Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Singapura dan mereka sudah setuju dengan perbaikan yang akan dilakukan.
“Tapi dengan syarat, Kota Tanjungpinang harus membuat daya tarik, supaya ada faktor pendorong untuk wisman datang, agar saling menguntungkan,” jelasnya.
(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)