TANJUNGPINANG TERKINI

Harga Kelapa Santan di Tanjungpinang Naik Drastis, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Penulis: Yuki Vegoeista
Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEDAGANG SANTAN - Lokasi penjualan Santan di Tanjungpinang yang tutup lebih cepat dari biasanya

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Dalam sebulan terakhir, harga kelapa santan di Tanjungpinang mengalami kenaikan signifikan hingga mencapai dua kali lipat dari harga biasanya.

Kondisi ini memicu keluhan pedagang santan yang kesulitan mempertahankan pendapatan mereka.

Sebelumnya, harga kelapa hanya berkisar Rp3.000–Rp4.000 per biji, namun kini melonjak hingga Rp7.500. 

Hal serupa terjadi pada harga santan murni yang sebelumnya dijual seharga Rp18.000–Rp20.000 per kilogram, kini naik drastis menjadi Rp30.000.

Anto, salah satu pedagang santan di Tanjungpinang, mengungkapkan bahwa meski penjualan harian kelapa mencapai 300 biji, lonjakan harga ini membuat target pendapatan menjadi tidak stabil. 

“Pasokan kelapa dari daerah penghasil seperti Natuna, Lingga, dan Pulau Tujuh sangat terbatas."

"Hal ini disebabkan ekspor kelapa ke luar negeri, terutama ke China, dengan harga yang lebih tinggi,” jelasnya, Sabtu (14/12/2024).

Baca juga: Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Tanjungpinang Melonjak Naik, Warga Mulai Mengeluh

Kondisi ini juga dirasakan oleh Udin, pedagang santan lainnya.

Ia mengeluhkan seringnya stok kelapa habis di tokonya, sehingga ia harus menunggu pasokan dari distributor dengan kuota yang tidak menentu. 

“Tadi pagi jam 10 sudah tutup karena kehabisan stok. Sekarang sedang menunggu satu truk kelapa dari Ranai."

"Tapi karena stok terbatas, kami juga harus berebut dengan pedagang lain,” ujarnya.

Kenaikan harga kelapa santan ini turut menuai keluhan dari masyarakat yang merasa terbebani.

Namun, penjualan kelapa santan tetap berjalan lancar mengingat komoditas ini merupakan bahan utama dalam banyak masakan.

Para pedagang dan masyarakat berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini agar harga kelapa santan kembali stabil. 

"Kenaikan harga ini terlalu tinggi dibandingkan sebelumnya, dan kami sangat berharap ada solusi dari pemerintah," tutup Anto.

Sarni, salah satu masyarakat yang sering membeli santan merasa kenaikan harga ini sangat berdampak baginya.

Menurut dia, harus ada solusi yang kongkrit untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga ini. 

"Sangat berdampak bagi saya. Harus ada penyelesaian masalah yang baik untuk perkara ini," ucap Sarni singkat.

(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)

Berita Terkini