BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Cuaca di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (21/3/2025) belum stabil.
Hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di Bintan.
Peristiwa ini terjadi sejak Rabu (19/3/2025) dini hari.
Kondisi ini membuat Bupati Bintan, Roby Kurniawan menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan.
Baca juga: Korban Banjir di Bintan Timur Masih Trauma, Teriak Minta Tolong saat Air Masuk Rumah
Hal ini telah diputuskan dalam rapat bersama jajaran FKPD Bintan.
Langkah ini diambil mengingat dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi dan telah menyebabkan situasi banjir di beberapa lokasi.
Adapun lokasi yang terdampak banjir di antaranya Kampung Pisang, Bintan Timur, Pasar Baru Tanjung Uban, Gesek, Toapaya dan wilayah Kilometer 17 Bintan.
Saat ini Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan masih melakukan inventarisasi lokasi yang terdampak hujan disertai angin kencang.
Roby menyampaikan, dari sejumlah lokasi yang terdampak banjir bandang, Kampung Pisang, Bintan Timur paling besar.
Penyebabnya, kolam retensi meluap karena debit air terlalu banyak mengalir ke sana.
"Kolam retensi memang harus dimaksimalkan lagi, sehingga penyerapan air juga dapat lebih baik," kata Roby, Jumat.
Menurutnya, pembangunan kolam retensi tahap I terbukti mampu mengurangi debit air, namun belum cukup untuk menuntaskan persoalan banjir secara maksimal.
"Memang design kolam rentensi itu dibangun seluas 5 hektare, namun karena ada kendala 1,5 hektare tidak diberikan, sehingga dengan luas 3,5 hektar dirasa belum maksimal," jelasnya.
Namun untuk debit air lanjutnya, pengakuan warga sudah mulai berkurang.
Design kolam retensi itu ada beberapa tahap. Tahap pertama telah dilakukan.
Baca juga: Ansar Pastikan Proyek Jalan dan Pengendalian Banjir di Bintan Selesai Tepat Waktu