Viral Modus Penipuan Mengatasnamakan Dinas Perikanan Bintan via WA, Kadis Buka Suara

Penulis: ronnye lodo laleng
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MODUS PENIPUAN  - Tangkap layar modus chatingan penipuan mengatasnamakan staf Dinas Perikanan Kabupaten Bintan yang beredar di media sosial. 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Masyarakat Bintan khususnya para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Bintan, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan yang beredar melalui aplikasi WhatsApp.

Modus ini mengatasnamakan staf atau pejabat dari Dinas Perikanan Kabupaten Bintan dengan tujuan memancing korban untuk berkomunikasi dengan "pejabat" palsu dan berpotensi melakukan penipuan.

Baru-baru ini, beredar tangkapan layar percakapan melalui aplikasi pesan WhatsApp yang menunjukkan seseorang memperkenalkan diri sebagai "Bu Rita Amelia staf Dinas Perikanan Kabupaten Bintan".

Dalam pesannya, pelaku meminta penerima chat untuk menghubungi "Bapak Kadis Perikanan (M Fachrimsyah)" terkait informasi "urgent/info lisan".

Pelaku juga menolak memberikan detail informasi secara langsung dan bersikeras agar korban berkomunikasi langsung dengan "Kadis" yang dimaksud.

Pihak Dinas Perikanan Kabupaten Bintan, M Fachrimsyah saat dikonfirmasi, menegaskan pesan tersebut adalah hoaks dan merupakan upaya penipuan.

"Kami tegaskan bahwa Dinas Perikanan Kabupaten Bintan tidak pernah melakukan komunikasi resmi terkait program, arahan, atau informasi penting melalui jalur pribadi seperti chat WhatsApp," kata Fachrimsyah, Rabu (4/6/2025).

Ia menyampaikan, segala bentuk informasi atau arahan resmi dari dinas akan disampaikan melalui surat resmi berkop instansi, pengumuman publik di situs resmi atau media sosial resmi dinas, atau melalui pertemuan/sosialisasi yang terkoordinir.

Masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. Lindungi diri anda dari potensi kerugian akibat penipuan.

Beruntung modus ini cepat diketahui, dan segera diatasi sebelum ada korban.

"Belum ada korban yang mengalami kerugian materil. Baru beredar chatingan saja," katanya.

(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Berita Terkini