TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah Kota atau Pemko Batam punya harapan besar kepada Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) di Batam.
Saat menghadiri penutupan REI Expo Batam 2025 di Exhibition Hall Grand Batam Mall, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd berharap agar pengembang kedepannya dapat menyediakan TPS di kawasan perumahan yang akan mereka bangun.
Ini menurutnya penting agar sampah rumah tangga yang dihasilkan dapat tertangani dengan baik.
Tentunya dengan teknologi kekinian yang ramah lingkungan.
"Dengan demikian, lingkungan benar-benar asri dan masyarakat nyaman tinggal di sana," ujarnya melansir Instagram @mediacenterpemkobatam yang dilihat, Senin (9/6/2025).
Soal TPS di Batam ini sebelumnya sempat disinggung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, Herman Rozie.
Ia mengungkap jika Kota Batam belum memiliki tempat pembuangan sementara (TPS) resmi sesuai standar.
Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Gaungkan Stop Sampah Plastik dari Pulau Penyengat Tanjungpinang
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam mengakui, keterbatasan lahan menjadi kendala utama dalam penyediaan fasilitas tersebut.
Kepala DLH Batam, Herman Rozie mengatakan bahwa TPS resmi seharusnya memiliki fasilitas sesuai standar operasional.
Ada pemilahan, dinding penutup dan pengelolaan sesuai ketentuan.
Namun, kondisi di Batam masih jauh dari standar tersebut.
Sebagai informasi, dalam satu hari TPA Punggur menerima setidaknya 1.300 ton sampah dari seluruh wilayah Kota Batam.
"Sampai sekarang, kami belum punya TPS resmi. Sejauh ini, kami hanya memanfaatkan buffer zone untuk meletakkan bin kontainer. Padahal itu bukan TPS," ujar Herman, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Wali Kota Batam Minta Pengembang Siapkan TPS di Perumahan Untuk Tekan Masalah Sampah
Ia menerangkan, TPS resmi memiliki kriteria khusus yang diatur dalam peraturan Kementerian.
"Kalau TPS itu harus ada tempat pemilahannya, tertutup, ada dinding, dan fasilitas pendukung lainnya. Sementara yang ada sekarang hanya tempat sementara di pinggir jalan," imbuhnya.
Keterbatasan lahan menjadi kendala utama dalam menyediakan TPS resmi.
"Bisa dibilang memang ada kesulitan lahan. Mudah-mudahan dengan kepemimpinan baru ini, semua kebutuhan untuk pengelolaan sampah bisa terpenuhi," kata dia.
Maraknya TPS liar di sejumlah titik di Batam pun disebutnya tak lepas dari minimnya fasilitas tersebut.
"TPS liar ini muncul karena warga akhirnya membuang sampah di tempat yang bukan peruntukannya. Hampir di setiap jalan, kita temukan sampah yang dibuang sembarangan," ucap Herman.
Baca juga: Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan Dekat Kawasan Industri Dapur 12, Ini Kata Warga
DLH Batam sebenarnya sudah berupaya mengatasi persoalan ini dengan melakukan sosialisasi secara rutin.
"Tahun 2023 kita sudah lakukan 70 kali sosialisasi. Tahun ini kita tambah jadi 80 kali. Kita sudah ke sekolah-sekolah, ke masyarakat. Tapi hasilnya bisa dilihat sendiri," tuturnya.
Herman menekankan, pengelolaan sampah di Batam perlu dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
"Angkut sampah ini tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran saja. Butuh keseriusan semua pihak untuk bersama-sama menjaga kebersihan kota," tutupnya.
Cara Pemko Batam Atasi Sampah
Persoalan sampah di Kota Batam terus menjadi atensi, utamanya dengan meningkatnya volume sampah setiap hari.
TPA Punggur, sebagai tempat pembuangan akhir di Batam kini menampung sekitar 7,5 juta ton sampah.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, memastikan pemerintah terus berupaya mencari solusi masalah sampah di Batam.
Salah satu langkah yang diambil, yakni menambah satu unit bulldozer untuk mempercepat penanganan sampah di TPA Punggur dan 40 bin kontainer.
"Kami beli lagi satu unit bulldozer untuk menyelesaikan permasalahan sampah di TPA Punggur yang sekarang jumlahnya sudah 7,5 ton," ujar Amsakar, Senin (17/3/2025).
Selain itu, untuk menjaga kebersihan jalan-jalan utama, Pemko Batam juga menambah dua unit penyapu jalan.
Langkah ini diharapkan dapat membantu dalam membersihkan area publik agar tidak terjadi penumpukan sampah di ruas-ruas jalan.
Tak hanya di tingkat kota, Amsakar juga memastikan sistem pengelolaan sampah di kecamatan lebih optimal.
Untuk itu, Pemko Batam akan membeli 40 unit bin kontainer yang akan didistribusikan ke setiap kecamatan.
"Kita beli bin kontainer sebanyak 40 unit, 1 kecamatan kita berikan lima bin kontainer," tambahnya.
Dengan penambahan armada dan fasilitas ini, Amsakar berharap pengelolaan sampah di Batam bisa lebih baik.
"Penanganan ini kita lakukan bertahap, prosesnya. Dengan ini masyarakat juga bisa merasakan manfaat dari penanganan sampah," tutupnya. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News