PERWIRA TNI AL DIKEROYOK

Efek Perwira TNI AL Dikeroyok Preman di Terminal Arjosari, Warga Demo Sebut Korban Sosok Disegani

Editor: Khistian Tauqid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERWIRA TNI DIKEROYOK - Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati bersama warga Arjosari saat membacakan tujuh poin nota kesepakatan bersama, Selasa (1/7/2025). Dalam kesepakatan bersama tersebut, salah satunya yaitu warga dan Terminal Arjosari sepakat menolak adanya aksi premanisme.

TRIBUNBATAM.id - Insiden pengeroyokan terhadap perwira TNI Angkatan Laut (AL), Letda Laut Abu Yamin (53) di Terminal Arjosari, Kota Malang, memberikan efek domino.

Seperti diketahui, Abu Yamin dikeroyok sejumlah orang yang merupakan juru panggil penumpang (jupang) hingga mandor pada Kamis (26/6/2025), sekira pukul 19.30 WIB.

Sementara pihak kepolisian sudah mengamankan tiga pelaku pengroyokan Abu Yamin hinga babak belur tersebut.

Kabarnya pungutan liar (pungli) menjadi penyebab sejumlah orang menghajar Abu Yamin.

Setelah insiden tersebut, warga Kelurahan Arjosari Kota Malang menggelar aksi demo di Terminal Arjosari, Selasa (1/7/2025).

Ternyata warga Arjosari memang sudah resah dengan aksi premanisme dan pungli di sekitar terminal.

Oleh karena itu, warga Arjosari menolak premanisme dan telah membuat tujuh poin kesepakatan dengan pihak Terminal Arjosari. 

Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Arjosari, Ali Said, mengakui bahwa insiden tersebut menjadi bukti aksi premanisme di terminal.

Selain itu, Ali Said juga menjelaskan bahwa Letda Abu Yamin adalah sosok yang disegani. 

"Kami sangat menyesalkan adanya kejadian premanisme di Terminal Arjosari. Karena korban ini yaitu Abu Yamin adalah warga Arjosari" ujar Ali, Selasa.

"Seorang tokoh masyarakat yang aktif membina warga" imbuhnya.

Ali juga memastikan pelaku pengeroyokan Letda Abu Yamin bukanlah warga Arjosari.

"Saya pastikan bahwa pelakunya bukanlah warga Arjosari, karena warga sini senang hidup damai dan cinta damai," tandasnya.

Isi Kesepakatan

Aksi demo damai yang dilakukan warga di Terminal Arjosari menghasilkan tujuh poin nota kesepakatan.

Kesepakatan dibuat bersama antara warga Arjosari dengan Terminal Arjosari Malang, berikut isinya:

1. Pengelola Terminal Tipe A Arjosari Malang sangat setuju terkait tuntutan warga Arjosari untuk menghapus premanisme di dalam terminal maupun sekitar terminal.

2. Pengelola Terminal sudah memiliki rancana untuk membuat Terminal Tipe A Arjosari menjadi terminal wisata dengan melibatkan UMKM dari warga Arjosari di terminal dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan kedepannya.

3. Pengelola terminal akan membuat grup WA yang berisi Ketua RW, Ketua LPMK, serta Lurah nanti bila ada kegiatan di Terminal Arjosari akan di share di grup tersebut.

4. Zona merah untuk ojol hanya di depan terminal (pintu masuk dan pintu keluar bus Terminal Tipe A Arjosari, serta di seberang jalan depan Terminal Arjosari).

5. Menjadwal pertemuan dengan Dishub Kota Malang bersama dengan warga.

6. Menjadwal pertemuan dengan pihak perwakilan PO dan perwakilan warga Arjosari untuk dilibatkan dalam pertemuan tersebut.

7. Mengadakan kegiatan keagamaan bersama warga arjosari untuk merekatkan tali silaturahmmi di Terminal Tipe A Arjosari Malang.

PENGEROYOKAN TNI AL - Tiga preman Terminal Arjosari Malang( KANAN) terduga pelaku pengeroyokan ditangkap. Tangkap layar video viral pasca-perwira TNI AL, Letda Laut (PM) Abu Yamin memakai jaket biru masih sadar setelah dikeroyok (KIRI) di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekira pukul 19.30 WIB. Para pelaku yang terdiri dari mandor dan juru panggil penumpang (jupang) terancam dipecat dari pekerjaannya. (Instagram @lagi.viral/ISTIMEWA/SURYAMALANG.COM)

Baca juga: Kronologi Perwira TNI AL Dikeroyok Preman di Terminal Arjosari Malang, Semakin Agresif saat Dilerai

Keterangan Terminal Arjosari

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati membenarkan, ada tujuh poin yang tercantum di dalam nota kesepakatan bersama tersebut.

"Salah satu poinnya, yaitu warga dan Terminal Arjosari sepakat menolak adanya aksi premanisme" terangnya, Selasa.

"Jadi, kami meminta support system dari warga dan jika ada laporan atau keluhan maka akan langsung ditindaklanjuti," ujarnya.

Terkait langkah konkret yang akan dilakukan pihak Terminal Arjosari dalam memberantas premanisme, yaitu dengan melakukan pendataan mandor dan juru panggil penumpang (jupang).

"Apabila didapati ada mandor dan jupang tidak resmi, maka akan kami usir keluar dan tidak diizinkan berada di dalam terminal" jelasnya.

"Kemudian, kami juga akan rutin melakukan pemeriksaan di lapangan terhadap para mandor maupun jupang agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terang Mega.

Untuk memastikan ketertiban, Mega meminta kepada para mandor maupun jupang untuk memakai seragam atau atribut resmi perusahaan otobus.

"Kami meminta kepada jupang dan mandor, untuk mengenakan rompi yang dilengkapi identitas masing-masing perusahaannya" paparnya.

"Ini sebagai identitas, bahwasannya mereka memang resmi dari perusahaan dan bukan jupang liar," urai Mega.

Saat disinggung terkait berapa jumlah mandor maupun jupang resmi di  Terminal Arjosari, pihaknya hanya menjawab singkat.

"Terkait hal ini, akan kami lakukan pendataan ulang," tambahnya.

Aksi Damai

Demi dilakukan warga Kelurahan Arjosari Kota Malang di Terminal Arjosari, Selasa melalui aksi damai.

Dalam aksinya tersebut, warga menuntut dan menolak keras adanya aksi premanisme, pungli serta tindak kekerasan pemaksaan di wilayah terminal.

Aksi damai itu diawali dengan warga berjalan kaki sejauh kurang lebih satu kilometer menuju Terminal Arjosari sambil membawa berbagai spanduk tuntutan.

Setelah itu, warga berkoordinasi dengan pihak terminal untuk memasang spanduk tuntutan di dalam area terminal.

Spanduk-spanduk tersebut dipasang di pos pintu masuk maupun keluar dan di pagar sepanjang jalur keberangkatan bus.

Spanduk itu bertuliskan 'Save Terminal Arjosari Kembalikan Ketentraman dan Keamanan Penumpang di Terminal Arjosari' dan ada juga yang bertuliskan 'Kami Seluruh Warga Arjosari Menolak Keras Adanya Premanisme, Pungli dan Tindak Kekerasan Pemaksaan di Wilayah Terminal Arjosari'.

Kondisi 3 Tersangka

Sementara itu, tiga tersangka pengeroyok Letda Laut Abu Yamin berinisial MA, DS, dan MNH dipindahkan sementara waktu ke Polda Jatim.

Pemindahan ini didasarkan atas faktor keamanan. 

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono melalui Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan hal tersebut. 

"Iya benar, tiga tersangka yang telah kami tahan ini dipindahkan ke Polda Jatim" ujarnya, Selasa (1/7/2025).

"Pemindahan ketiga tersangka dilaksanakan pada Senin (30/6/2025) kemarin dan sifatnya sementara, ini dilakukan semata-mata untuk keamanan," jelas Nanang.

Meski ketiga tersangka dipindah sementara waktu ke Polda Jatim, namun penanganan perkaranya tetap ditangani oleh Satreskrim Polresta Malang Kota.  

"Rencananya hari ini, ketiga tersangka akan kami tarik kembali. Dan kemungkinan, segera kami titipkan di Lapas Malang," ungkapnya. 

Ipda Yudi Risdianto menerangkan, kasus pengeroyokan anggota TNI AL yang terjadi di Terminal Arjosari itu masih dalam penyelidikan intensif. 

"Masih dalam penyelidikan. Hasil pemeriksaan dan keterangan ketiga tersangka, masih kami kembangkan," terangnya.

Dalam penyelidikan itu, Satreskrim Polresta Malang juga telah memeriksa dan meminta keterangan para saksi.

Baik saksi korban, saksi pelapor, serta saksi dari pihak terminal.

"Keterangan para saksi sudah kami peroleh, dan terkait kronologi awal pengeroyokan dipicu karena cekcok" jelasnya.

" Namun, ini masih dalam penyelidikan termasuk melakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap," tandas Yudi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Letda Abu Yamin dikeroyok sejumlah orang saat berada di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. 

Korban yang berdinas sebagai anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) di Lantamal V Surabaya ini dikeroyok preman dan juru panggil penumpang (jupang atau calo) yang diduga berjumlah 15 orang. 

Atas kejadian tersebut, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala, serta mata dan langsung dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

(TribunBatam.id)

Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul "7 Poin Kesepakatan Warga dengan Terminal Arjosari Malang Hapus Premanisme, Letda Abu Yamin Disegani"

Berita Terkini