TRIBUNBATAM.id, BATAM - Demo sejumlah mahasiswa di Batam yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BEM SI Kepri) di depan kantor DPRD Batam sempat bersitegang.

Setelah beberapa orasi, massa mendesak untuk masuk ke kantor DPRD Batam sebab tidak ada wakil rakyat yang turun menemui massa aksi.

Namun keinginan itu sempat dihadang anggota Satpol PP dan polisi.

"Kami sudah lama di luar ini. Kami mau masuk, ini kantor rakyat, rumah rakyat," teriak salah seorang orator, Rabu (27/8/2025).

Massa juga sempat menggoyang pagar besi gerbang utama DPRD Batam. 

"Harusnya koordinasi itu sudah 2 hari yang lalu. Kami masukkan surat sudah 2 hari yang lalu pak," saut mahasiswa lainnya.

Situasi memanas membuat aparat keamanan mencoba menenangkan massa.

Meski adanya ketegangan situasi masih terkendali.

"Tunggu ya abang-abang, kakak-kakak semua. Kami minta waktu lima menit, di dalam sedang koordinasi," ucap salah seorang petugas Satpol PP kepada mahasiswa.

Sekira pukul 12:35 WIB, usai negosiasi, massa akhirnya diizinkan masuk ke gedung DPRD Batam untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Adapun 12 poin tuntutan yang disuarakan mahasiswa, yakni:

1. Penanganan banjir di Kota Batam.

2. Penanganan masalah sampah.

3. Permasalahan parkir di Kota Batam.

4. Menolak pasal-pasal bermasalah dalam RKUHAP.

5. Menghentikan tindakan represif aparat.