TRIBUNBATAM.ID - Ilia Topuria menempatkan dirinya dalam kelompok elit. Kini dia adalah 1 dari 10 petarung yang merebut gelar juara UFC di dua divisi/ kelas.
Ilia Topuria adalah raja baru kelas ringan dan petarung terbaik saat ini (pound for pound). El Matador meng-KO Charles Oliveira di ronde pertama, menjadi petarung ke-10 yang merebut gelar UFC di dua divisi. Tidak ada batas bagi seorang Topuria yang hingga hari ini tak terkalahkan.
Berikut adalah posisi di kelas ringan/lightweight UFC:
Juara: Ilia Topuria
Pertarungan Terakhir: Menang KO melawan Charles Oliveira (28/6/2025)
Pertarungan Berikutnya: Belum Ditentukan
Prospek:
Topuria sedang dalam performa yang luar biasa. Kemenangan KO beruntunnya atas Alexander Volkanovski, Max Holloway, dan Charles Oliveira bisa menjadi tiga pertarungan terbaik yang pernah ada. Pada usia 28 tahun, ia baru saja memasuki masa puncaknya, fakta yang menakutkan bagi para calon penantangnya.
Tampaknya pandangannya beralih untuk menyelesaikan perseteruannya dengan Paddy Pimblett, dan keduanya terlibat tatap muka yang intens dan menghibur di Octagon setelah UFC 317, tetapi Arman Tsarukyan dan Justin Gaethje memiliki alasan yang lebih dari cukup untuk mendapatkan kesempatan pertama melawan juara baru tersebut. Topuria juga telah menyatakan bahwa ia sangat ingin melawan Makhachev setelah urusannya selesai melawan Jack Della Maddalena. Siapa pun yang akan dihadapinya selanjutnya, jelas Topuria adalah seorang superstar dan wajib ditonton setiap kali ia bertarung.
1) Islam Makhachev
Pertarungan Terakhir: Menang Submission melawan Renato Moicano (18/1/2025)
Pertarungan Berikutnya: Belum Ditentukan
Prospek:
Pertarungan potensial lainnya untuk Topuria adalah Makhachev. Mantan juara kelas ringan ini sedang menempa dirinya untuk menantang juara kelas welter Jack Della Maddalena (JDM). Namun belum jelas apakah ia bermaksud untuk berpindah kelas secara permanen ke kelas welter atau kembali ke kelas ringan setelah urusannya dengan JDM selesai. Topuria juga menyatakan minatnya untuk melawan Makhachev di kelas welter, jadi segalanya bisa menjadi sedikit rumit dengan cara yang paling menarik selama 6-12 bulan ke depan.
2) Arman Tsarukyan
Pertarungan Terakhir: Menang Split Decision melawan Charles Oliveira (13/4/2024)
Pertarungan Berikutnya: Belum Ditentukan
Prospek:
Arman Tsarukyan adalah petarung cadangan saat laga UFC 317. Dia dicadangkan bertarung jika saja ada diantara Ilia Topuria atau Charles Oliveira gagal bertanding pada laga itu. Tapi laga Topuria vs Oliveira tetap terjadi dan Arman harus puas hanya menyaksikan dari bangku penonton. Petarung berusia 28 tahun ini adalah lawan yang menarik untuk Topuria. Ukurannya, grappling, dan keterampilan bertarungnya tampaknya merupakan tantangan yang baik bagi juara saat ini, tetapi ia sedikit kehilangan momentum untuk mendorongnya ke dalam pertandingan karena belum bertarung sejak UFC 300. Kemenangan Split Decision atas Oliveira sempat menempatkannya di posisi No. 1 dan menjadikannya penantang Islam Makhachev pada UFC 311 lalu. Tapi seperti yang kita tahu di hari-hari terakhir jelang laga lawan Islam, Tsarukyan si anak konglomerat Armenia itu cidera dan gagal tanding. Momentumnya menghilang. Dia perlu bertanding dan meraih kemenangan. Pertarungan melawan Pimblett, Gaethje, atau Max Holloway (jika "Blessed" mengalahkan Poirier) bisa menjadi kunci kembalinya momentum.
3) Charles Oliveira
Pertarungan Terakhir: Kalah KO melawan Ilia Topuria (28/6/2025)
Pertarungan Berikutnya: Belum Ditentukan
Prospek:
Alih-alih menjadi juara kelas ringan dua kali, "Do Bronxs" menderita nasib yang sama dengan legenda Volkanovski dan Holloway. Pada usia 35 tahun (akan berusia 36 tahun pada bulan Oktober), masa depan Oliveira tidak jelas. Termasuk kalah dari Makhachev, Oliveira kalah dari tiga petarung kelas ringan teratas saat ini. Namun, pertarungan melawan Holloway, Pimblett, atau Dan Hooker bisa memungkinkan petarung Brasil itu untuk tetap berada di sekitar calon juara.
4) Justin Gaethje
Pertarungan Terakhir: Menang Unanimous Decision melawan Rafael Fiziev (8/3/2025)
Pertarungan Berikutnya: Belum Ditentukan
Prospek:
Gaethje menyaksikan dari bangku penonton di sisi Octagon saat kemenangan Topuria. Ini menjelaskan bahwa ia tidak menginginkan apa pun selain kesempatan lagi untuk meraih sabuk juara. Apakah "The Highlight" akan mendapatkan kesempatan itu atau tidak, tidak jelas. Jika ia harus naik peringkat ke penantang nomor 1, maka pertandingan dengan Tsarukyan sangat masuk akal. Pada usia 36 tahun, petarung yang berbasis di Colorado ini sadar bahwa ia berada di tahap akhir karirnya, jadi dorongan kuat untuk meraih gelar ini masih sangat masuk akal.
5) Max Holloway
Pertarungan Terakhir: Kalah KO melawan Ilia Topuria (22/10/2024)
Pertarungan Berikutnya: melawan Dustin Poirier (19/7/2025)
Prospek:
"Blessed" kini melakukan perpindahan permanennya ke kelas ringan dari kelas bulu saat akan menghadapi Dustin Poirier di New Orleans 19 Juli mendatang. Kemenangan atas Poirier akan memberi Holloway kemenangan atas tiga dari 5 petarung teratas divisi (meskipun pertarungan dengan Oliveira terjadi 10 tahun yang lalu). Juara BMF ini sangat ingin bersaing untuk gelar kelas ringan, meskipun kenaikan Topuria ke takhta sangat memperumit segalanya. Sementara itu, Holloway bisa menempatkan dirinya untuk pertarungan besar melawan petarung kelas ringan papan atas seperti Oliveira, Tsarukyan, atau Hooker dengan kemenangan atas Poirier.
Membayangi Para 6 Besar: Paddy Pimblett
Prospek:
Segala sesuatunya tidak bisa berjalan lebih baik bagi "The Baddy." Setelah mendominasi Michael Chandler dalam laga di Miami lalu, Pimblett berhak mendapatkan kesempatan melawan seseorang di 5 besar divisi, tetapi dendamnya yang sudah lama membara dengan Topuria bisa menempatkannya di posisi terdepan untuk menantang gelar sebelum tahun 2025 berakhir. Namun, CEO UFC Dana White menyatakan ketidakpuasannya dengan momen di dalam Octagon setelah kemenangan Topuria, jadi tidak jelas apakah pertarungan dengan Pimblett akan dilakukan untuk lawan Topuria berikutnya.
(Sumber: Disarikan dari artikel yang ditulis Zac Pacleb)