Umumnya, smartphone entry-level memiliki layar dengan refresh rate 60 Hz.
Makin tinggi refresh rate, makin mulus pula pengalaman pengguna saat browsing web, berpindah dari satu tab ke tab browser lainnya, dan bermain game.
Di sektor dapur pacu, gawai terbaru Xiaomi ini diotaki oleh System-on-Chip (SoC) MediaTek Helio G91 Ultra (12 nm).
Chipset delapan inti (octa-core) ini mencakup dua inti Cortex-A75 (clockspeed maksimum 2 GHz) dan enam inti Cortex-A55 (clockspeed 1,8 GHz).
Unit pengolah grafis (GPU) yang digunakan adalah Mali-G52 MC2.
Chip ini dibarengi dengan RAM LPDDR4X 8 GB dan storage eMMC 5.1 128 GB/256 GB.
RAM bisa diperluas hingga 16 GB dengan fitur ekstensi memori, sedangkan storage bisa ditambah dengan menggunakan kartu microSD 1 TB.
Untuk daya, smartphone ini ditopang oleh baterai jumbo berkapasitas 5.030 mAh, dengan teknologi pengisian cepat (fast charging) berdaya 33 Watt.
Baca juga: Cara Ajukan KUR BNI Beserta Syarat dan Tabel Angsuran per Juli 2025
Xiaomi mengeklaim baterai ini bisa bertahan 19 hari dalam mode siaga (standby), 127 jam untuk pemutaran musik, 17 jam untuk pemutaran video, dan 34 jam untuk panggilan telepon.
Daya baterai ini disebut bisa terisi 50 persen dalam waktu 26 menit.
Ketika baterai ponsel lemah, kecepatan pengisian daya bakal ditingkatkan sebesar 20 persen.
Menurut Xiaomi, kapasitas baterai ini bakal bertahan di atas 80 persen setelah 1.000 siklus pengisian daya.
Xiaomi Redmi 13 menjalankan sistem operasi (OS) Android 14, yang dipoles dengan tampilan antarmuka (UI) HyperOS.
Spesifikasi pendukungnya mencakup koneksi 4G, sertifikasi IP53, IR blaster, NFC, jack audio 3,5 mm, Bluetooth 5.4, pemindai sidik jari (fingerprint) samping, face unlock berbasis kecerdasan buatan (AI), USB-C, dan kaca pelindung Corning Gorilla Glass.
Xiaomi Redmi 13 dioptimalkan untuk mempertahankan pengalaman pengguna layaknya ponsel baru, bahkan setelah penggunaan rutin selama 36 bulan.