KAPAL TENGGELAM DI BALI

Update Pencarian 30 Korban KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Tim SAR Temukan 3 Jenazah Lagi

Editor: Khistian Tauqid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCARIAN KORBAN - Hari keempat tim SAR gabungan melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya. Hingga Selasa 9 Juli 2025, korban meninggal dunia bertambah tiga orang setelah Tim Sar Gabungan menemukan jenazahnya.

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah kabar terbaru pencarian 30 penumpang yang belum ditemukan dalam insiden KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025).

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang (53 penumpang dan 12 kru) serta 22 kendaraan.

Pada Kamis 3 Juli 2025 sore, total 29 orang berhasil diselamatkan dan 6 orang ditemukan meninggal dunia. 

Hingga Senin 7 Juli 2025, korban meninggal dunia bertambah tiga orang setelah Tim Sar Gabungan menemukan jenazahnya.

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhy, mengonfirmasi penemuan tiga jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya.

Sementara ketiga korban tewas itu sedang diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Dudy menjelaskan bahwa tim gabungan memperluas area pencarian korban hingga sepanjang 10 mil dari area duga atau perkiraan tenggelamnya kapal.

"Sejauh ini seluruh tim gabungan, baik dari Basarnas, TNI?Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP dan unsur terkait lainnya bekerja maksimal melakukan pencarian korban," kata Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

"Harapannya dengan area yang diperluas, korban yang ditemukan juga semakin banyak," sambungnya.

JENAZAH KMP TUNU PRATAMA - Jenazah Daniar Nadhif Inzaq, korban kedelapan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diserahkan keluarga di kamar jenazah RSUD Blambangan, Banyuwangi usai diidentifikasi, Senin (7/7/2025). Rabu lalu Tim SAR Gabungan kembali menemukan tiga lagi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi.

Baca juga: Cerita Pilu Toniansah Korban Insiden KMP Tunu di Selat Bali, Genggam Jasad Ayah Sambil Terapung

Selain itu, Dudy juga membeberkan laporan dari Basarnas yang mengatakan bahwa tim SAR juga akan melakukan deteksi bawah air dengan menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV).

Sementara penggunaan ROV ini lebih efektif dalam pencarian bangkai kapal. Namun, tim tetap harus mempertimbangkan arus dan kedalaman laut.

"Mengingat sudah beberapa haru pencarian, kemungkinan akan lebih sulit menemukan korban, sehingga saya sampaikan kepada para petugas untuk selalu berhati-hati, utamakan keselamatan diri dan perhatikan kondisi cuaca serta arus laut," jelas Dudy. 

Sebelumnya, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) mengerahkan pasukan khusus, untuk membantu evakuasi korban tenggelamnya KM Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syafi'i mengatakan, pasukan khusus yang dikerahkan Basarnas sebanyak 10 orang. Mereka diantaranya memiliki kemampuan menyelam secara khusus.

"Iya sebenarnya itu adalah rescuer yang memiliki kemampuan untuk under water secara khusus dan itu sudah kita kirim dari Basarnas special group," kata Syafi'i di Kompleks Parlemen DPR RI, Senin (7/7/2025).

Halaman
12

Berita Terkini