Natuna Terkini

Pendaftar Jalur Domisili di SMPN 1 Bunguran Timur Membludak, Ini kata Disdikbud Natuna

Penulis: Birri Fikrudin
Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Posko SPMB SMPN 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online tingkat SMP Negeri di Kabupaten Natuna tahun 2025, mencatatkan lonjakan pendaftar.

Membeludaknya calon peserta didik ini khususnya terjadi di SMP Negeri 1 Bunguran Timur.

Pada hari pertama pembukaan jalur domisili, Senin (8/7/2025) lalu, jumlah pendaftar di SMP 1 Bunguran Timur langsung melebihi kuota yang telah ditetapkan.

"SMP 1 ini memang setiap tahunnya selalu menjadi salah satu sekolah favorit. Untuk jalur domisili saja, di hari pertama pendaftaran sudah melebihi kuota," ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Natuna, Nasria, kepada tribunbatam.id, Kamis (10/7/2025).

Menurutnya, kuota jalur domisili di SMP 1 hanya disediakan sebanyak 112 siswa, atau 30 persen dari total Rencana Daya Tampung (RDT) yang mencapai 224 siswa. 

Sementara total penerimaan dibagi dalam empat jalur, yakni Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi, dengan tujuh Rombongan Belajar (Rombel) yang tersedia.

Disdikbud Natuna memastikan seluruh data pendaftar akan diverifikasi secara profesional dan sesuai dengan Petunjuk Teknis (juknis) yang berlaku. 

Jalur domisili akan diprioritaskan bagi calon siswa yang tinggal paling dekat dengan lokasi sekolah.

"Kalau nanti kuota di jalur prestasi, afirmasi, atau mutasi belum terpenuhi, maka bisa diisi oleh pendaftar jalur domisili, agar daya tampung sekolah tetap sesuai target," jelas Nasria.

Bagi pendaftar yang tidak mendapatkan kuota di SMP 1, ia menyebut akan dialihkann ke SMP Negeri 2 Bunguran Timur yang masih memiliki ketersediaan tempat.

“Semua sekolah di Natuna memiliki kualitas pendidikan dan tenaga pengajar yang sama baiknya. Jadi orang tua tidak perlu ragu dan tetap semangat mendaftarkan anak-anaknya,” imbuh Nasria.

Meski sistem pendaftaran dilakukan secara online, beberapa orang tua tampak masih memilih datang langsung ke sekolah karena kendala teknis.

Seperti kesulitan mengakses aplikasi, atau kurangnya pemahaman teknologi.

Salah satu orang tua, Wati, mengaku lebih nyaman datang langsung ke sekolah untuk memastikan proses pendaftaran anaknya berjalan lancar.

“Kemarin sempat kesulitan buka aplikasinya. Karena bingung dan tidak begitu paham, jadi biar lebih jelas saya langsung ke sekolah saja,” ungkapnya.

Halaman
12

Berita Terkini