TRIBUNBATAM.id - Kisruh tudingan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasuki babak baru yaitu tahap penyidikan.
Polda Metro Jaya sudah melakukan gelar perkara terkait laporan Jokowi itu, pada Kamis (10/7/2025).
Meski demikian, tudingan ijazah palsu hingga pemakzulan putranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka masih terus terdengar.
Beberapa pihak seolah tak berhenti bersuara soal ijazah palsu Jokowi dan pemakzulan Gibran.
Jokowi lantas menduga terdapat agenda besar politik di balik isu-isu yang terus terdengar tersebut.
Kendati demikian, Jokowi belum mengetahui secara pasti agenda politik yang akan dilakukan.
“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu, pemakzulan,” ungkapnya saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025).
Jokowi juga mengatakan bahwa terdapat upaya untuk menurunkan reputasinya.
Terutama meredam prestasi-prestasi selama dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
“Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik untuk men-downgrade,” terangnya.
Baca juga: Ogah Hadir Klarifikasi di Polda Metro Jaya soal Ijazah Jokowi, Alasan Roy Suryo Disebut Trik Usang
Namun, Jokowi tidak gentar dan khawatir dengan agenda di balik isu yang menyudutkan dirinya tersebut.
“Buat saya biasa-biasa saja. Termasuk itu (pemakzulan). Isu ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres saya kira ada agenda besar politik,” jelasnya.
Terkait dengan kasus dugaan ijazah palsu yang masih terus bergulir, ia meminta masyarakat mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
“Ini kan dalam proses hukum. Saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Ya sudah serahkan kepada proses hukum yang ada. Kemudian nanti kita lihat di sidang yang ada di pengadilan seperti apa,” tuturnya.
Ia pun kembali menegaskan hanya akan menunjukkan ijazah aslinya di pengadilan. Ia tidak akan menunjukkan di luar sidang.