Warga Batam Bisa Aktifkan Kepesertaan BPJS Kesehatan lewat Skema PBI dan Perwako

Meski 97 persen penduduk Batam telah terdaftar jadi peserta BPJS Kesehatan, hanya sekitar 76 persen yang aktif kepesertaannya

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
BPJS KESEHATAN - Potret Kantor BPJS Kesehatan Batam. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Harry Nurdiansyah, menyebut tantangan utama saat ini berada pada keaktifan peserta BPJS Kesehatan 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Meski 97 persen penduduk Batam telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), hanya sekitar 76 persen di antaranya yang masih aktif membayar iuran.

Kondisi ini membuat sebagian warga Batam tidak bisa memanfaatkan layanan kesehatan karena status kepesertaannya nonaktif.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Harry Nurdiansyah, menyebut tantangan utama saat ini berada pada keaktifan peserta.

"Kalau terkait kendala dan tantangan, ya saya bicara terkait kepesertaan. Kalau kepesertaan di Kota Batam itu memang kondisi saat ini yang sudah ter-cover itu sekitar 97 persen dari 1,3 juta penduduk. Tapi memang keaktifannya itu masih di angka sekitar 76 persen. Dari 97 persen yang terdaftar, yang aktif 76 persen," ujar Harry, Senin (14/7/2025) sore.

Ia berharap peserta yang saat ini nonaktif dapat segera mengaktifkan kembali statusnya.

Bagi warga yang tidak mampu, ada skema pembiayaan dari pemerintah pusat yaitu Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).

Harry juga menjelaskan, saat ini telah diterbitkan Peraturan Wali Kota (Perwako) yang memungkinkan masyarakat Batam mendapatkan layanan kesehatan cukup dengan menunjukkan KTP, karena data mereka terintegrasi dengan sistem BPJS Kesehatan.

"Jadi masyarakat Batam yang punya KTP Batam, kalau dia belum terdaftar ya silakan didaftarkan sesuai dengan skema teknis Perwako yang berlaku saat ini. Atau dia sudah terdaftar tapi nonaktif, selama memang untuk pembiayaan di Batam ini, untuk skemanya rawat inap kelas 3,” katanya.

Terkait peserta nonaktif, Harry menambahkan masih banyak warga yang mengalami tunggakan iuran.

Namun untuk angka pastinya tidak disebutkan secara rinci. Hal ini, katanya, menjadi tantangan lain di Batam.

Ditanya soal letak geografis yang mayoritas perairan pun, menurut Harry tidak menjadi kendala berarti dalam menjangkau layanan.

"Kalau memang di wilayah kepulauan ini, kita ada program-program yang bisa menjangkau melalui BPJS Kesehatan Keliling, BPJS Kesehatan online, atau kanal pendaftaran yang lain," katanya.

Ia menjelaskan, layanan digital dan kanal pembayaran sudah banyak tersedia dan dapat diakses masyarakat.

"Saya rasa hal itu tidak signifikan, karena kita sudah membuka pelayanan secara online. Kanal pembayaran pun sudah online juga, melalui merchant-merchant. Banyak kanal pembayaran yang sudah bekerja sama dengan kita," tutupnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved