TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemakaman di Sei Gua, Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) jadi lokasi Al Fatih, bocah berumur dua tahun delapan bulan dikebumikan.
Anak pasangan Amir dan (39) dan Mugi Sedu Tegi (38) ini meninggal dunia pada 31 Maret 2024.
Kasus kematian anak di Batam ini pun masih penuh tanda tanya bagi orangtua dan pihak keluarga.
Sebab, kematian anak mereka belum menemui titik terang.
Mereka masih bertanya siapa pelaku yang tega berbuat seperti itu kepada anaknya.
Amir, kepada TribunBatam.id masih ingat betul saat ia membawa sang anak dari salah satu rumah sakit di Kecamatan Batuaji untuk mengetahui kondisi pasti anaknya.
Ia masih tak menyangka kehilangan anak pertama dengan cara yang tak pernah mereka bayangkan misterius, mendadak, tanpa jawaban pasti.
“Anak saya dimakamkan di sini tengah malam waktu itu, kami bawa dari Graha Hermine Batuaji. Saya ingin tahu kondisi pastinya. Tapi ternyata, anak saya sudah meninggal,” lirih Amir, sang ayah, suaranya berat menahan perih.
Pria 39 tahun itu masih ingat jelas detik demi detik yang mengubah hidupnya.
Malam itu, tubuh kecil anaknya baru tiba di rumah saat kabar duka disampaikan.
Tak ada waktu untuk memeluk erat atau mencium keningnya untuk terakhir kali.
Desakan untuk segera memakamkan datang begitu cepat.
“Kata Pak Ustaz yang urus makam, semuanya sudah siap. Jam 12 malam itu lubang sudah digali. Katanya, tidak baik kalau pemakaman ditunda,” kenangnya.
Rasa hancur membuat Amir tak sanggup memandikan jasad sang buah hati.
Hatinya remuk redam. Ia bahkan tak sempat melihat seluruh tubuh anaknya untuk terakhir kali.