Saat ini, pihak kepolisian tengah berusaha mencari AS yang dicurigai jadi dalang kematian Putri di kamar kos.
"Untuk sementara penyidik menerapkan Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian," ujar dia.
Kata Ayah Korban
Ayah korban, Karja (48) menceritakan, sebelum ditemukan meninggal dunia, sang anak sempat dikirimi uang oleh ibunya yang bekerja di luar negeri.
Korban, lanjut Karja, diminta untuk mengambil yang tersebut senilai Rp35 juta.
Namun, Karja mengaku tak tahu apakah uang tersebut sudah diambil atau belum, karena rekening saat ini masih jadi barang bukti penyelidikan polisi.
"Tapi kalau sudah diambil atau tidaknya kurang tahu karena rekening apanya masih di polisi jadi barang bukti untuk penyelidikan," ujar dia.
Karja menuturkan, Putri diminta untuk mengambil uang tersebut di hari yang sama saat jasad korban ditemukan.
"Kejadiannya kan malam, ini (diminta ambil uang) sorenya,” ujar Karja.
Kematian korban ini cukup menggegerkan warga. Sebab jasad korban ditemukan dalam kondisi janggal yaitu terbakar.
Namun, dari informasi yang diterima Karja, korban tewas karena kehabisan napas.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di benak keluarga, apakah putri bungsunya itu meninggal dunia dahulu kemudian dibakar atau seperti asumsi warga yang meninggal karena dibakar.
“Tapi kalau meninggal karena dibakar, harusnya korban teriak menjerit kesakitan, tapi dari keterangan yang beredar tidak begitu,” ujar dia.
Warga Dengar Tangisan
Sebelum korban ditemukan gosong karena diduga dibakar, warga sempat mendengar tangisan wanita dari dalam kos.