BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Pos Pengamanan Terpadu di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap digunakan.
Pos itu berada Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Hadirnya pos ini menjadi jaminan keamanan yang menjadi faktor krusial dalam menarik minat investor.
Investor lebih tertarik pada destinasi investasi yang menawarkan kawasan yang aman dan terlindungi dari risiko yang tidak perlu.
Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), George Santos.
"Keamanan adalah salah satu kunci penting dalam berinvestasi. Jaminan keamanan yang baik, kemudahan regulasi dan perizinan dari pemerintah, dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi, dan menjaga kelangsungan investasi jangka panjang," ujar Santos, Jumat (15/8/2025).
Ia melanjutkan, jaminan keamanan investasi juga berkaitan erat dengan reputasi suatu perusahaan maupun negara. Jika suatu entitas memiliki reputasi yang baik dalam hal keamanan, investor akan tertarik untuk berinvestasi.
"Oleh karena itu, dengan diresmikannya Pos Pengamanan Terpadu ini, diharapkan dapat mendukung jaminan keamanan investasi dan aktivitas industri di wilayah KEK Galang Batang," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Santos juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Polda Kepri dan Polres Bintan, atas kerja keras dan kontribusi dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di kawasan KEK Galang Batang selama ini.
Bagi PT BAI, sambung Santos, kerja sama ini tidak hanya bertujuan mendukung kelancaran kegiatan industri di KEK Galang Batang, tetapi juga menjadi wujud tanggung jawab bersama dalam mendukung pembangunan daerah.
"Semoga Pos Pengamanan Terpadu ini dapat memberikan manfaat dalam mendukung kegiatan di KEK Galang Batang," harap Santos.
Untuk diketahui, dalam perjalanannya PT BAI terus mengalami perkembangan yang signifikan, dengan fokus pada industri hilirisasi bauksit menjadi alumina.
PT BAI juga terus meningkatkan aktivitas industrinya, dengan pembangunan smelter alumina berkapasitas besar dan semakin berkembang.
"Dalam tiga tahun ke depan, investasi akan mencapai Rp50 triliun dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi 20.000 orang, baik pekerja dari Bintan sebagai prioritas maupun dari luar pulau," ujarnya.
Selain itu, sambung Santos, pihaknya juga sedang membangun politeknik yang dapat menyelenggarakan pendidikan dan latihan (Diklat) maupun pendidikan singkat bidang industri bagi para pekerja.
"Proyek besar lainnya, kami sedang meningkatkan produksi alumina sampai dengan 4 juta ton dan membangun pelabuhan dengan kapasitas 75.000 ton, pembangunan pabrik solar panel, serta pembangunan PLTU berkapasitas 900 Megawatt untuk mendukung operasional kegiatan di kawasan kami," ujar Santos.
PT BAI juga berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi besar dalam pengabdian kepada masyarakat.
Hal tersebut dibuktikan dengan digelarnya penyediaan dan pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ratusan siswa SD di Bintan, serta CSR membangun rumah sakit berkapasitas 100 kamar di awal tahun.
Dengan perkembangan tersebut, PT Bintan Alumina Indonesia berperan penting dalam pengembangan industri hilirisasi bauksit di Indonesia, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, serta mampu menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan bagi anak-anak bangsa.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga keamanan kawasan tersebut. Saat ini, Pos Pengamanan Terpadu masih berstatus pos, namun ke depan direncanakan meningkat menjadi Pos Polisi, Polsubsektor, hingga Polsek.
“Dengan berbagai ancaman dan perkembangan, nanti naik ke tingkat polsek,” katanya.
Pos ini sudah ditempati 16 personel, namun operasional penuh masih menunggu pasokan air dan fasilitas penunjang lainnya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)