SAMPAH DI BATAM

Sampah di Batam Berakhir di TPA Punggur, Sehari Tembus 1.300 Ton, Pengambilan Tak Ada Libur

Sedikitnya 1.000 ton sampah di Batam berakhir ke TPA Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepri. Jumlahnya naik saat hari-hari tertentu.

TribunBatam.id/Muhammad Yusril/Muhammad Rafli Surya Ardianzyah
SAMPAH DI BATAM - Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (3/10/2025). Sampah di Batam yang berakhir di lokasi ini mencapai 1.300 ton. 

Uang yang ia terima tiap bulannya tak utuh.

Sebab harus dipotong iuran BPJS serta sejumlah keperluan lainnya.

Jadilah ia membawa pulang sekitar Rp3,5 juta per bulan.

“Sebenarnya dengan gaji segitu sangat kurang apalagi di kota Batam ini. Anak saya ada dua," bebernya.

Dalam sehari ia biasanya membawa dua trip sampah ke TPA Telaga Punggur.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Doni terpaksa mengambil pekerjaan lain.

Urusan lelah ia kesampingkan. Yang penting anak dan istrinya di rumah bisa senang.

Selain masalah penghasilan, Doni juga menyoroti risiko kesehatan yang ia hadapi sehari-hari.

Sebagai sopir truk sampah, ia dan rekan-rekannya kerap menghirup gas metana yang berasal dari tumpukan sampah di TPA Telaga Punggur.

Gas tersebut diketahui berbahaya bagi kesehatan jika terhirup dalam jangka panjang.

“Di sini kami sering menghirup gas metan, yang katanya itu berbahaya buat kesehatan tubuh. Tapi mau bagaimana lagi, kalau tak ada yang kerja sampah, beserak sampah di Batam ini,” tambahnya.

Sebagai informasi, Bahaya gas metana bagi manusia adalah risiko asfiksia (kekurangan oksigen) di konsentrasi tinggi dan risiko ledakan/kebakaran.(TribunBatam.id/Muhammad Yusril)

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved