TRIBUNBATAM.id, BATAM – Kawasan Jalan Yos Sudarso menuju Jalan Duyung, Batu Ampar dinilai berisiko bagi para pengendara.
Aktivitas truk kontainer yang parkir dan melintas di ruas jalan tersebut membuat arus lalu lintas terganggu serta mempersempit ruang gerak kendaraan lain.
Beberapa Hari lalu Amsakar menindak lanjuti Truk Kontainer memarkir kontainer di marka Jalan.
Pantauan pada hari ini sudah tidak banyak, namun masih beberapa Truk yang memakirkan kontainernya di marka Jalan, terutama mendekati kawasan Jalan Duyung.
Tidak hanya itu, kawasan Yos Sudarso merupakan Jalan umum yang diberlakukan untuk seluruh jenis kendaraan.
Setiap hari, kendaraan roda dua dan mobil pribadi harus berbagi jalur dengan truk-truk besar bermuatan berat.
Debu sangat tebal dan jalan berlubang semakin memperparah kondisi keamanan Jalan masyarakat.
Sekitar 1 Kilometer dari Yos Sudarso menuju Jalan Duyung jodoh merupakan tempat Hotel Pacific tempat wisata.
Warga Jln. Duyung Pantai Stress, Sei Jodoh No. 16, Mahrum, yang telah enam tahun tinggal di kawasan Jalan Duyung, Sei Jodoh, mengatakan truk besar kerap melintas di depan rumahnya.
“Sering dilewati truk besar, jalannya sampai berlubang besar. Kalau hujan banjirnya tinggi. Debunya juga parah, sampai kami kelilipan" ungkapnya
Lebih lanjut warga sampai menyiapkan air depan rumah untuk mengurangi Debu jalanan.
"Biasanya kami taruh air di depan rumah buat nyiram jalan, biar debunya nggak terlalu tebal,” ujarnya (5/10/2025).
Hal serupa disampaikan Ali Muddin, penjual gorengan yang sudah tiga bulan berjualan di jalan besar Yos Sudarso kawasan Batu Ampar.
“Syukurnya tempat saya jualan nggak terlalu kena debu, tapi kadang sesak aja" ungkap pria 50 Tahun itu
Ia menjelaskan kerap terjadi adu mulut antara pengendara Truk dan kendaraan umum.
"Hal biasa itu, sering lihat truk bersenggolan, sopirnya adu mulut karena nggak mau ngalah. Jalan ini kan dibuka umum, padahal dekat area PT,” lanjutnya.
Pengemudi Ojek online Maxim, Jadi menilai kondisi jalan di kawasan tersebut sudah tidak layak dilalui kendaraan roda dua.
“Jalannya banyak tanah merah nempel, licin, dan berdebu. Terlalu berisiko buat motor. Harusnya ada pengawasan dari pemerintah,” ujarnya.
Tanggapan Persero klarifikasi bahwa kontainer bukan milik Persero Batam.
Djoko Prasetyo, selaku President Director Persero Batam menegaskan kontainer milik pengusaha logistik
"Kami memastikan bahwa truck kontainer yang parkir sembarangan di marka jalan daerah Batu Ampar tersebut adalah bukan truk milik PT Persero Batam. Melainkan truk kontainer milik Pengusaha Logistik/Trucking yang sedang melakukan aktifitas penarikan kontainer dari pelabuhan Batu Ampar"
Djoko melanjutkan Pihak Persero akan selalu berkomunikasi dengan Dishub Kota
"Kami telah melakukan komunikasi sebelumnya pada pihak Dishub Kota Batam untuk melakukan penertiban parkir liar tersebut"
Lebih lanjut ia membenarkan Amsakar sudah turun langsung melakukan pengecekan dan penindakan bekerjasama dengan Persero Kota Batam.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.