Tujuh Kru Kapal MT Shi Xing Terkatung-katung di Myanmar, Istri Juanda Sebut Suaminya Tak Punya Kapal

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Belum lama ini, beredar informasi kondisi tujuh kru kapal yang mayoritas merupakan warga Batam terkatung-katung di Perairan Myanmar.

Mereka menaiki kapal MT Shi Xing dari Belawan ke Malaysia, hingga ke Myanmar. 

2 bulan berjalan gaji masih dibayarkan, namun 3 bulan terakhir mereka tidak lagi mendapat gaji, kini mereka hidup tanpa kejelasan di perairan Myanmar. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal MT Shi Xing dengan dokumen Provisional Ship Radio Station License tercantum nama warga Tiban 2, Juanda, beserta alamatnya.

Saat Tribun Batam mendatangi kediamannya, seorang wanita berhijab yang mengaku sebagai istri Juanda membenarkan bahwa rumah tersebut memang tempat tinggal suaminya. 

Namun ia mengaku tidak mengetahui soal kabar tujuh kru kapal yang belum menerima gaji selama tiga bulan, dan membantah sang suami sebagai owner kapal.

"Benar ini rumahnya. Suami saya pernah kerja di kapal. Tapi tidak punya kapal," ujarnya saat ditemui Tribun Batam di kediamannya di Tiban 2, Selasa, (14/10/2025) sore.

Saat ditanya keberadaan sang suami, wanita berhijab ini mengatakan bahwa sang suami sudah sebulan terakhir di luar kota.

"Lagi tidak di rumah lagi di Aceh, sudah sebulan ini belum ke Batam, disana ada semacam proyek bukan kapal," tambahnya. 

Ia membenarkan jika suaminya memang sering bepergian ke luar kota dan ke luar negeri untuk mengurus pekerjaannya.

"Sering ya dia ke Singapur, Malaysia urus pekerjaan," kata dia.

Ketika mendengar kisah ABK yang kini terlantar di perairan Myanmar, istri Juanda mengaku tidak mengetahui jika hal tersebut berkaitan dengan suaminya.

"Mungkin rekrut ABK nggak? Kalo rekrut boleh jadi, kalo kapal nggak punya," katanya.

Pantauan Tribun Batam di lokasi, rumah bercat putih itu tampak sepi.

Beberapa tanaman hias terlihat di teras rumah, sementara dua motor matic terparkir di dalam pagar.