Syukuran Hari Bakti BP Batam ke-54 Tahun 2025, Amsakar: Saatnya Beraksi Tanpa Basa-Basi

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Rangkaian penutupan Hari Bakti BP Batam ke-54 berlangsung meriah di Aula Balairung, Lantai III Kantor BP Batam di Batam Centre, Minggu (26/10/2025).

Acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan, pegawai, dan mitra kerja BP Batam ini menjadi momentum refleksi sekaligus semangat baru untuk memperkuat kinerja dan dedikasi bagi pembangunan Kota Batam.

Dalam sambutannya, Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan pentingnya rasa syukur yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan kinerja. 

Amsakar mengajak seluruh pegawai BP Batam untuk tidak sekadar merayakan, tetapi menjadikan momentum Hari Bakti sebagai refleksi perjalanan lembaga menuju masa depan yang lebih baik.

“Syukur itu harus memberikan energi kepada kita semua untuk melakukan yang terbaik. Hari jadi atau milad harus dimaknai sebagai tempat kita bercermin melihat apa yang telah kita lakukan, apa yang sedang dikerjakan, dan ke mana kita hendak menuju,” ujar Amsakar.

Ia menjelaskan, keberhasilan institusi terletak pada kemampuan seluruh pegawai untuk terus bergerak naik dan berinovasi.

Amsakar juga mengingatkan agar jangan sampai perjalanan organisasi stagnan, apalagi menurun.

“Kalau perjalanan kita datar, kita masuk kategori orang yang merugi. Kalau menurun, itu celaka. Maka yang beruntung adalah yang terus menanjak ke arah yang lebih baik,” tegas Amsakar.

Dalam kesempatan itu, suasana Aula Balairung BP Batam juga sempat hening, hingga akhirnya Amsakar terdiam dan kembali mencairkan suasana.

"Kok jadi hening begini?," katanya. 

Amsakar juga menyampaikan rasa syukur atas perhatian besar pemerintah pusat terhadap BP Batam.

Ia menyinggung terbitnya dua Peraturan Pemerintah (PP) terbaru, yakni PP Nomor 25 dan PP28 Tahun 2025, yang memberikan kewenangan lebih besar bagi BP Batam untuk memimpin pembangunan daerah.

“Ini bentuk kepercayaan besar dari Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo. Maka jangan bekerja ala kadarnya. Tunjukkan kerja nyata sebagai bentuk balas budi kita,” kata Amsakar penuh semangat.

Dalam gaya khasnya yang penuh humor dan motivasi, Amsakar juga menyinggung istilah “mentimun bungkuk” untuk menggambarkan pegawai yang tidak memberi dampak nyata pada kinerja lembaga.

“Berhentilah jadi mentimun bungkuk. Kehadirannya tak menambah, ketidakhadirannya tak mengurangi. Jadilah pegawai yang kehadirannya dicari dan menambah bobot kinerja,” kata Amsakar disambut tepukan tangan pegawai.