KECELAKAAN KERJA DI BATAM
Surya Makmur Minta Disnaker Kepri Beri Sanksi dan Hentikan Sementara Aktivitas di PT ASL Shipyard
Tragedi kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Kota Batam, yang menewaskan 13 pekerja dan melukai 18 lainnya, memantik kemarahan angg
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tragedi kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang, Kota Batam, yang menewaskan 13 pekerja dan melukai 18 lainnya, memantik kemarahan anggota Komisi IV DPRD Batam, Surya Makmur Nasution.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) lintas komisi yang digelar di ruang pimpinan DPRD Batam, Selasa (28/10/2025), Surya Makmur Nasution dengan tegas mengecam pihak manajemen perusahaan yang dianggap lalai dan diduga mengabaikan aspek keselamatan kerja.
“Kejadian ini luar biasa dan tak bisa diselesaikan hanya dengan kata-kata ‘perusahaan bertanggung jawab’. Ini sudah dua kali terjadi, dan korban jiwa terus berjatuhan. Ini pelanggaran berat,” kata Surya Makmur dengan nada geram.
Surya Makmur menjelaskan, kecelakaan di PT ASL Shipyard bukan yang pertama, tetapi Empat bulan sebelumnya, insiden serupa juga terjadi di kapal Federal II, menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya. Kini, di kapal yang sama, korban justru bertambah lebih banyak.
“Ini bukan musibah biasa. Pasti ada unsur kelalaian. Maka pidananya harus diusut tuntas,” tegas Surya Makmur.
Surya Makmur menilai, selain proses hukum pidana, pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Kepri juga harus mengambil langkah tegas secara administratif.
“Selama proses penyelidikan berlangsung, Disnaker harus memberikan sanksi tegas. Minimal menghentikan sementara seluruh aktivitas di perusahaan tersebut,” kata Surya Makmur.
Politisi Partai PKB itu menegaskan, pemerintah tidak boleh menutup mata hanya karena perusahaan telah memberikan santunan kepada korban.
“Perusahaan memang wajib bertanggung jawab sesuai undang-undang, tapi pemerintah juga harus tegas. Ini nyawa manusia, 13 orang kali ini, ditambah 5 orang sebelumnya. Jangan seolah-olah ini hal biasa,” kata sekretaris Komisi IV itu.
Surya Makmur mengingatkan meskipun investasi dibutuhkan untuk kemajuan daerah, keselamatan pekerja harus tetap menjadi prioritas utama.
“Kita semua ingin investasi tumbuh di Batam. Tapi investasi bukan berarti membunuh warga setempat. Saya berbicara sebagai wakil rakyat yang dipilih rakyat untuk melindungi rakyat,” tegas Surya Makmur.
Dengan Tegas Surya Makmur meminta Disnaker Provinsi Kepri segera mengambil langkah cepat sesuai kewenangan yang dimiliki, termasuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan kerja di PT ASL Shipyard.
“Kita ingin ada ketegasan dalam penegakan hukum. Audit harus dilakukan secara transparan, aktivitas dihentikan sementara sampai hasil penyelidikan selesai. Ini bukan sekadar soal perusahaan, tapi soal kemanusiaan,” kata Surya Makmur.
( tribunbatam.id/ian sitanggang )
| Korban Kecelakaan Kerja di PLTGU Tanjunguncang Batam Dimakamkan di Pati |
|
|---|
| Kecelakaan Kerja di PT PLTGU Tanjunguncang, PLN Batam Fokus Dampingi Keluarga Korban |
|
|---|
| Kecelakaan Kerja di PT LOI Batam, Polisi Periksa 10 Saksi, Disnaker Kepri Investigasi Pelanggaran K3 |
|
|---|
| Kecelakaan Kerja di Batam, Keluarga Pertanyakan Kematian Ignasius, Ini Penjelasan PT LOI |
|
|---|
| Kecelakaan Kerja di PT Citra Shipyard Batam, Polisi Sebut Tak Ada Indikasi Korban Tersengat Listrik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.