SAMPAH DI BATAM

Viral di Batam Truk Sampah Antre di TPA Punggur, Sopir Sebut Penyebab Sampah Warga Lambat Diambil

Viral di Batam sejumlah truk sampah mengantre di TPA Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak Kamis (6/11).

Istimewa untuk Tribun Batam
TRUK SAMPAH DI BATAM - Antrean panjang truk sampah di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Foto diambil baru-baru ini. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Viral di medsos truk sampah di Batam tampak antre di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Jalan licin ditambah kondisi lokasi TPA Punggur di Batam yang kian sempit disebut-sebut menjadi penyebabnya.

Kejadian yang sempat viral di medsos itu terjadi pada Kamis (6/11/2025) sejak pagi hingga sampai siang hari.

Saat itu, kondisi di lokasi itu sempat turun hujan.

Informasi yang dihimpun TribunBatam.id dari saeorang sopir truk mengungkap jika kejadian tersebut bukan yang pertama terjadi.

"Pokoknya setiap kali hujan turun, pasti antrean masuk mengular di TPA. Karena kondisi jalannya cukup licin, sementara muatan sangat berat," ucap sopir truk sampah di Batam itu, Jumat (7/11/2025).

Sempitnya jalan menuju TPA Punggur di Batam itu karena tidak maksimalnya alat berat yang siaga di lokasi.

Di lokasi itu hanya ada empat alat berat.

Kondisinya pun sudah tidak layak, sehingga kerjanya menjadi lambat.

Selama ini, penggantian atau perawatan alat berat menurutnya tidak berjalan dengan baik.

"Jadi yang selalu terkendala kami para sopir ini. Nanti pengangkutan sampah dari TPS lambat, padahal masalahnya di pembuangan," sebutnya.

Dia juga mengatakan selama ini lambatnya penggantian bin Kontainer di TPS, bukan karena armada kurang.

Tetapi karena pembuangan di TPA terkendala, yang mengakibatkan pergantian lambat.

"Ya hanya menunggu pembuangan saja di TPA, bisa sampai 30 menit bahkan bisa sampai satu jam, ya waktu kita tersita banyak," ungkapnya.

Mengenai kondisi tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, Herman Rozie sebelumnya mengungkap jika selama ini untuk penggantian alat dan juga perawatan sangat minim.

Dia juga mengatakan sejak beberapa tahun terakhir untuk anggaran pengelolaan sampah sangat minim.

Bahkan dia juga menyebut anggaran DLH Batam beberapa tahun terakhir sering kena pangkas dan lebih mengutamakan infrastruktur.

"Ya bisalah dilihat seluruh petugas sampah kita, saat ini sudah tidak memiliki baju sebagai petugas kebersihan. Karena selama ini kita ajukan tetapi tidak pernah disetujui," kata Herman Rozie.

Di tempat terpisah, Sekdako Batam, Firmansyah menegaskan, pada tahun 2026 mendatang Pemko Batam akan meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, termasuk menambah alat dan fasilitas baru.

“Tahun depan akan ada penambahan sarana pengolahan sampah, termasuk pengadaan tiga unit insinerator untuk tiga UPT,” jelas Firmansyah.

Menurutnya, jika seluruh infrastruktur dan sarana sudah lengkap, namun permasalahan kebersihan kota tetap tidak terselesaikan, maka perlu ada langkah tegas terhadap pegawai yang tidak menjalankan tugas dengan baik.

“Kalau sarananya sudah ada, tapi masalah tidak selesai, berarti persoalannya ada pada kinerja pegawai. Itu harus kita evaluasi,” kata Firmansyah.

Firmansyah juga berharap seluruh persiapan dapat dirampungkan pada akhir tahun 2025.

Sehingga pada awal tahun 2026 seluruh program peningkatan kinerja pegawai dan pembenahan pelayanan publik sudah bisa berjalan maksimal.

“Kami ingin awal tahun 2026 semua sudah berjalan baik. Tujuannya satu agar Batam semakin maju,” tutupnya. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved