Batam Terkini
Kampung Madani Tetap Jadi Sarang Narkoba di Batam, Tak Mempan Walau BNN RI Turun Tangan
Meski telah diubah menjadi Kampung Madani lewat program kepala BNN RI namun upaya pemberantasan narkoba di lokasi ini seolah tak mempan.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kampung Aceh Simpang DAM Muka Kuning yang kini berubah nama menjadi Kampung Madani kembali jadi sorotan.
Meski telah diubah menjadi Kampung Madani lewat program kepala BNN RI namun upaya pemberantasan narkoba di lokasi ini seolah tak mempan.
Jumat (7/11) pagi, perkampung ini kembali digrebek tim gabungan, perkampungan sontak porak-poranda dua bangunan rumah dirobohkan karena diduga menjadi tempat penyalagunaan narkoba.
Selain itu, tim gabungan menangkap 52 orang warga sekitar. Dari jumlah itu, 36 positif narkoba.
Penindakan ini disebut-sebut sebagai upaya pemulihan terpadu kawasan narkoba yang digelar secara serentak se-Indonesia.
Ragam komentar warga Batam atas operasi penindakan pagi itu. Sejumlah netizen menyebut aksi penegakan hukum dilokasi itu hanya formalitas.
"Apa susahnya memberantas narkoba di lokasi itu? Putus saja pemasoknya, jaringan bandarnya yang diputus. Kalau barang tak ada, orang pun tak akan datang kesitu," ujar Deni, sala satu warga Batam merespon aksi penindakan itu, Jumat (7/11).
Menurut dia, penanganan narkoba di Kampung Aceh hanya butuh keseriusan. Sehingga tak ada cela buat pengguna ataupun pengedar masuk ke lokasi.
Sala satu warga Kampung Aceh, Enfida mengaku meski ditengah kondisi perkampungan yang melekat dengan stigma negatif, ia tak mempersoalkan karena ia menggantung hidup dari hasil berjualan dilokasi.
“Ada sedih dan senangnya juga kampung Aceh digrebek. Kalau senang tak ada lagi orang pakai narkoba, sedihnya kami tak dapat duit lagi. Lah, kan kami setiap hari jualan nasi kalau tak ada yang beli kami cari duit kemana,” ungkap Enfida dilokasi.
Saya disini iya, lanjut Enfida bukan baru tinggal setahun atau sepuluh tahun melainkan sudah belasan tahun sejak tahun 2004.
Enfida mengaku selama tinggal di kampung Aceh ia menggantungkan hidup atas usaha jual makan. Diwaktu kampung Aceh ramai pengunjung, Enfida dapat menjual nasi 70 hingga 100 bungkus.
“Kalau ramai, iya Alhamdullillah lah. Bisa nambah-nambah kebutuhan keluarga. Saya kadang titip nasi jualan saya di dekat mesin Jeckpot (judi) itu. Orang main judi kalau lapar mereka beli,” ucap Enfida.
Menurut Enfida, kampung Aceh hanya ramai jika lokasi judi dan penjualan barang haram tersedia dilokasi.
Menurut dia, warga yang datang ke lokasi bukan warga sekitar melainkan mereka hanya pengunjung.
"Rata-rata, mereka bukan warga sini. Orang pendatang saja itu. Kalau warga sini, rata-rata tak ada yang narkoba. Kampung kami ini jelek karena mereka," ungkapnya.
Merespon program BNN tidak mempan dalam memberantas narkoba di Kampung Aceh, Kabid Berantas BNN Kepri, Kombes Pol Nestor enggan mengakui.
Ia menegaskan, pemberantasan narkoba tidak hanya tugas BNN melainkan semua stake holder.
"Ini tidak bisa hanya BNN saja. Ini seluruh lintas stake holder. Hari ini kita amankan 51 orang, 36 positif selanjutnya yang positif kita asesmen, lalu direhab," ujarna, Jumat (7/11).
Kata dia, merekabyang diamankan seluruhnya bukan warga sekitar, bahkan mereka tak punya identitas.
Menurut dia, program Kampung Aceh bersih narkoba oleh kepala BNN RI beberapa waktu lalu tekah berhasil menekan angka narkoba dilokasi.
"Jumlah penindakan berkurang. Misalnya tahun lalu ditindak dari dalam 80 sekarang hanya 50 an. Artinya berkurang," katanya.
Nestor mengaku pemberantasan narkoba dilokasi butuh proses dan waktu.
"Satu kelemahan kita mungkin belum terlalu konsisten. Intensitas kita datang dan turun kesini jarak itu masih terlalu jauh. Mungkin tim terpadu ini bisa dibentuk sehingga bisa dijadwalkan berapa kali kita harus turun kesini dalam sebulan sehingga ini tidak mengembang karena ini sudah kita tekan tapi mengembang lagi," ungkap Nestor mengakui.
Ia menegaskan, Lokasi ini harus dikelolah.
Tangkapan dari Polres dan Polda memang banyak. Taoi fokus BNN lebih kepada bagaimana mengelolah lokasi ini.
"Karena kita masuk kesini saja susah begitu, mereka merasa nyaman memakai narkoba didalam sini," tuturnya. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)
| Jadi Rumah Berkarya Anak Muda, Yellow Face Production Gelar Open House |
|
|---|
| Perluas Edukasi Publik, BPJS Ketenagakerjaan Jalin Sinergi dengan Tribun Batam |
|
|---|
| PSDKP Gelar Latihan Menembak, Ipunk Tekankan Pentingnya Disiplin dan Pengendalian Diri |
|
|---|
| Gubernur Lemhannas Ajak Generasi Muda Bangun Ketahanan Nasional Lewat Inovasi dan Pariwisata |
|
|---|
| Gebrakan Satlantas Polresta Barelang, Gencarkan Tertib Lalu Lintas, Motor Diminta Gunakan Lajur Kiri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.