SAMPAH DI BATAM

Di Balik Persoalan Sampah di Batam, Sopir Truk Antre 4 Jam di TPA Sebelum Turunkan Muatan

Persoalan sampah di Batam bukan hanya soal tumpukan yang terlihat di tepi jalan. Tetapi juga antrean truk yang panjang di TPA Punggur

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
ANTRE DI TPA PUNGGUR - Antrean truk pengangkut sampah di Jalan Pattimura, Nongsa, Kota Batam untuk masuk ke TPA Punggur, Jumat (21/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Antrean truk sampah menuju TPA Punggur semakin panjang dalam seminggu terakhir, membuat sopir harus menunggu hingga berjam-jam
  • Akses jalan menuju TPA yang hanya satu jalur, ditambah operator penurunan sampah yang terbatas, menjadi penyebab utama antrean mengular
  • Kondisi ini membuat banyak sopir harus pulang larut malam dan sebagian sampah tidak terangkut tepat waktu, bahkan hingga menumpuk di pemukiman

 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Persoalan sampah di Batam bukan hanya soal tumpukan yang terlihat di tepi jalan. 

Di balik itu, truk pengangkut yang membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur juga terjebak antrean panjang.

Pantauan di lokasi, deretan truk tampak mengular di Jalan Pattimura menuju pintu masuk TPA. 

Muatan dalam dump truck maupun amroll penuh, sementara sopir hanya bisa menunggu giliran menurunkan sampah.

Antrean itu mengular di tepi jalan, tepatnya di luar gapura masuk TPA Punggur

Seorang sopir truk sampah yang ditemui, Iskandar mengaku antrean panjang ini terjadi paling parah seminggu terakhir. 

"Kalau antrean itu sudah sebulan ini lah, kadang antre di dalam TPA. Tapi kalau sampai yang di pinggir jalan ini ya minggu-minggu inilah," ujar Iskandar, Jumat (21/11/2025).

Ia mengaku membutuhkan waktu hingga berjam-jam untuk menurunkan muatan ke TPA.

"Nunggu itu paling cepet bisa 1 jam, juga bisa 2 jam, bisa 3 jam, bisa 4 jam, tergantung operator yang di dalam menurunkannya," ujarnya.

Ia melanjutkan, dalam kondisi normal biasanya dump truk yang dilengkapi dengan kernet bisa mengangkut setidaknya 2 angkutan per hari.

"Kalau ada anak buah, dump itu bisa 2 rit. Kalau nggak ada ya sekali saja. Kalau armroll lebih banyak itu bisa 4 kali," ungkapnya. 

Namun kondisi tersebut tergantung dengan operator penurunan di TPA Punggur. Apabila ada kendala seperti antrean panjang dan kemacetan, target itu sulit untuk tercapai.

"Ya susah sekarang, belum macetnya, ditambah antrean begini. Ini kita sampai sini pukul 12an, nurunin sampahnya pukul 4 sore. Padahal kalau kita lihat dari pukul 3 sore sudah selesai kerja kan, kalau kita ikuti aturan jamnya," sebut Iskandar.

Dalam kondisi ideal tanpa antrean, seorang sopir mestinya bisa menyelesaikan tiga rit dalam sehari.

Namun di lapangan, mengejar dua rit saja sering membuat pria paruh baya itu harus bertahan lama hingga pulang larut malam.

Pria berkaos biru muda itu menyebut akses ke dalam TPA yang hanya satu jalur yang membuat antrean yang mengular.

Terpisah seorang sopir truk sampah juga mengungkap, truk dump yang membawa kernet biasanya hanya mampu menjalani dua rit dalam sehari.

Di sisi lain, truk amroll tanpa kernet idealnya bisa menuntaskan empat sampai enam rit. 

Namun semua hitungan itu buyar ketika antrean di TPA mulai mengular. 

"Tak diangkut karena ada dump yang rusak, mau nggak mau kita nunggu lah gantian dengan kendaraan lain yang layak jalan," ungkap seorang sopir truk.

Akibatnya, mereka masuk ke perumahan dan beberapa tempat lain untuk mengangkut sampah saat hari sudah gelap. Waktu yang paling riskan karena jalan dipenuhi kendaraan warga yang terparkir, membuat truk sulit bermanuver.

"Bayangkan berapa banyak sampah yang akhirnya tidak bisa kami antar ke TPA setiap hari karena macet dan antre," ujarnya.

Pantauan di lokasi, dari Jalan Pattimura hingga gapura masuk TPA Punggur ada sedikitnya 16 dump truk sampah yang mengantre untuk menurunkan sampah.

Perkiraan 5-10 menit antrean itu bergerak masuk satu per satu truknya.

(Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved