Lingga Terkini

Pedagang Nasi Bekal di Lingga Mengeluh Omzet Turun Sejak Ada MBG, Jual Bento Harga Cuma Rp10 Ribu 

Madi memang menjual nasi beserta lauk pauk yang ditempatkan di kotak plastik bekal bagi pelajar sekolah, menjadi usahanya dalam lima bulan

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Febriyuanda
PEDAGANG BENTO - Madi (44) menjajakan bento atau bekal nasi praktis, tampak melayani ibu-ibu yang membawa anaknya di Jalan Pahlawan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Rabu (22/10/2025) pagi. 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Madi (44), pedagang bento atau bekal makanan nasi praktis di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, berjualan seperti biasanya pada Rabu (22/10/2025).

Ia pun dengan ramah menjajakan beberapa jenis bekal nasi yang ditawarkan kepada pembeli di Jalan Pahlawan Dabo Singkep.

Kebanyakan para pembeli merupakan orangtua yang membawa anaknya.

Madi memang menjual nasi beserta lauk pauk yang ditempatkan di kotak plastik bekal bagi pelajar sekolah, menjadi usahanya dalam lima bulan terakhir ini.

Dengan harga bento yang rata-rata Rp10 ribu, cocok bagi orang tua yang tak sempat memasak, untuk memberikan bekal kepada anaknya.

Meski begitu, Madi mengungkapkan pendapatannya menurun sejak Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah menyasar ke sekolah TK hingga SMA di Dabo Singkep.

MBG perdana di Dabo Singkep dimulai pada 29 September 2025, yang memudahkan para pelajar untuk menghemat uang jajan dengan makan gratis ini.

Di sisi lain, jajanan bento milik Madi mengalami penurunan pembeli hingga 30 persen menurut perkiraannya.

"Sebelum ada MBG pendapatannya lumayan, tapi setelah ada MBG merosot sampai 30 persen lah," ungkap Madi saat ditemui Tribunbatam.id.

Namun, Madi tidak menyalahkan program pemerintah yang memudahkan pelajar sekolah ini.

Ia pun ikut mendukung, dalam pemenuhan makan para siswa yang bergizi didapatkan secara gratis.

Pria ini tetap berusaha, untuk menjual bento ini setiap paginya, meski dengan stok yang dikurangi dari biasanya.

"Biasanya sebelum ada MBG bawa 100 porsi. Untuk sekarang bawa 60 kotak, Alhamdulillah rata-rata habis, kalau tidak pun hanya tersisa tiga porsi," sebutnya.

Selain harga Rp10 ribu, ada juga pilihan menu mewah lain dengan harga Rp15 ribu, yakni ayam campur kentang dan lainnya.

Biasanya ia mulai buka pada pukul 06.30 WIB hingga 10.00 WIB, berlokasi satu deretan dengan outlet minuman kekinian.

"Biasanya yang beli siswa, tapi ada juga masyarakat umum," sebutnya.

Madi juga mempromosikan jajanan ini lewat media sosial Facebook dengan akun Pok Ameame (Tribunbatam.id/Febriyuanda)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved