ANGIN PUTING BELIUNG DI LINGGA
Puting Beliung Rusak Rumah Warga Desa Lanjut Lingga, Atap Dapur Patimah Terbang
Atap rumah warga di Kampung Air Merah, Desa Lanjut, Lingga, rusak akibat disapu angin puting beliung, Sabtu (15/11) sore.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Ringkasan Berita:
- Rumah milik Patimah, warga Kampung Air Merah, Desa Lanjut, Lingga, rusak akibat angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu sore
- Bagian atap dapur rumah tersapu angin, namun korban yang tinggal seorang diri tidak mengalami luka
- Pemerintah desa telah melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Lingga dan masih melakukan pendataan kerugian
- BMKG dan BPBD mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi selama puncak musim hujan
LINGGA, TRIBUNBATAM.id – Satu unit rumah warga di Kampung Air Merah, Desa Lanjut, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengalami kerusakan akibat angin puting beliung, Sabtu (15/11/2025) sore.
Peristiwa terjadi sekira pukul 15.30 WIB saat hujan disertai angin ribut melanda kawasan tersebut.
Rumah milik seorang warga bernama Patimah menjadi sasaran terjangan angin.
Bagian atap dapur rumahnya tersapu hingga mengalami kerusakan cukup parah.
“Kejadiannya sekitar pukul tiga setengah sore, pas hujan turun anginnya ribut,” ujar Kepala Desa Lanjut, Abu Samah, saat dikonfirmasi Tribunbatam.id.
Syukurnya, Patimah yang diketahui merupakan seorang janda dan tinggal seorang diri, tidak mengalami luka sedikit pun dalam insiden tersebut.
“Atap rumah bagian dapurnya rusak, kalau ruang tamu tidak. Insya Allah Bu Timah masih bisa tidur di rumahnya,” ujar Abu Samah.
Hingga kini, total kerugian masih dalam tahap pendataan.
Pihak pemerintah desa juga telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga untuk tindak lanjut dan penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dabo Singkep telah mengingatkan masyarakat Kabupaten Lingga, untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada bulan November 2025.
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah Lingga memiliki pola curah hujan ekuatorial dengan dua puncak musim hujan setiap tahunnya, yakni pada bulan Mei dan November.
Imbauan BPBD Lingga
Dalam hal ini, Kepala BPBD Lingga, Oktanius Wirsal, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi.
“Hindari berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan lebat disertai angin kencang. Jangan beraktivitas di area rawan banjir, dan pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat,” pesan Oktanius.
Ia juga mengingatkan para nelayan untuk selalu memeriksa prakiraan cuaca serta tinggi gelombang sebelum melaut.
“Tunda keberangkatan jika terdapat peringatan cuaca buruk dari BMKG, demi keselamatan bersama,” ujarnya.
| Warga Terdampak Angin Puting Beliung di Lingga Terima Bantuan dari Ormas Gagak Hitam |
|
|---|
| 'Tiba-tiba Atap Ambruk', Rumah Lansia Rusak Disapu Angin Puting Beliung di Lingga |
|
|---|
| Kesaksian Anuar Lihat Angin Puting Beliung Hantam Rumah Warga di Lingga: Betul-betul Dahsyat |
|
|---|
| Angin Puting Beliung Hantam Rumahnya di Lingga, Martin dan Keluarga Keluar Selamatkan Diri |
|
|---|
| BPBD Lingga Catat 5 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Kecamatan Selayar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Puting-beliung-desa-lanjut-Lingga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.