Natuna Jadi Percontohan Sistem Monitoring Evaluasi Program ATENSI, Kemensos Libatkan Warga Desa

Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kembali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.

TribunBatam/Birri Fikrudin
NATUNA - Pendalaman Sistem Monitoring Evaluasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosialisasi (ATENSI) Berbasis Komunitas, yang digelar Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (21/9/2025). 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kembali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.

Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, menggelar Forum Group Discussion (FGD) dan Pendalaman Sistem Monitoring Evaluasi Program Asistensi Rehabilitasi Sosialisasi (ATENSI) Berbasis Komunitas.

Kegiatan itu berlangsung di Aula Kantor Camat Bunguran Timur Laut, Minggu (21/9/2025).

Para peserta berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Bunguran Timur Laut yang terpilih sebagai lokasi uji coba.

Suasana acara berlangsung hangat. Sesekali terdengar yel-yel yang dibawakan peserta sebelum sesi materi dimulai.

Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Wahyu Dewanto mengatakan, Natuna dipilih sebagai salah satu lokasi uji coba karena karakteristik wilayah dan dukungan cepat pemerintah daerah.

Agenda yang mereka gelar itu berlangsung selama dua hari, hingga Selasa (22/9/2025).

“Uji coba ini kami lakukan di dua tempat, Bekasi dan Natuna. Kami ingin melihat perbedaan antara daerah kota dan daerah terluar. Jika responnya baik, program ini akan diterapkan di seluruh wilayah kerja STPL,” ujarnya saat dijumpai.

Wahyu menjelaskan, tujuan utama kegiatan ini adalah membangun sistem monitoring dan evaluasi berbasis komunitas.

Aktor-aktor komunitas dilatih agar mampu memantau dan menilai efektivitas program ATENSI secara objektif.

“Masyarakat kami libatkan langsung. Kita melakukan kontrol dari akarnya. Mereka akan mengirimkan hasil monitoring dan evaluasi, bahkan asesmen lapangan melalui sistem yang sudah kami siapkan. Dengan begitu, kami tahu apakah bantuan yang diberikan tepat sasaran dan memberi dampak nyata,” jelasnya.

Ia menambahkan, sejak 2024 hingga 2025, total bantuan ATENSI yang sudah disalurkan di Natuna mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

“Sebanyak Rp 574 juta disalurkan pada 2024 untuk 251 penerima manfaat, dan Rp 530 juta pada 2025 untuk 382 penerima. Jenis bantuannya sesuai asesmen awal mencakup tujuh komponen bantuan ATENSI,” ungkapnya.

Selain menerima materi, peserta juga akan praktik langsung di lapangan untuk memastikan hasil monitoring lebih akurat.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Natuna, Puryanti, menyambut baik dipilihnya Natuna sebagai lokasi uji coba.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved