Sambil Menangis Histeris, Remaja Berlari Minta Tolong saat Lihat Ayahnya Dibunuh
Seorang remaja usia 14 tahun inisial LFP menangis histeris saat melihat sang ayah, Matsari Lekat (29) tewas bersimbah darah.
TRIBUNBATAM.id - Seorang remaja usia 14 tahun inisial LFP menangis histeris saat melihat sang ayah, Matsari Lekat (29) tewas bersimbah darah.
Ia tak membayangkan sebelumnya jika orangtuanya tewas dibunuh tepat di hadapannya.
LFP adalah warga Sungai Limpah Dusun II Desa Sungai Ibul, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Tragedi berdarah yang menimpa Matsari Lekat dipicu permasalahan keluarga.
Matsari Lekat tewas di tangan orang yang sangat dikenalnya yakni LK (49) ayah mertuanya dan FZ (19) adik iparnya.
Tubuh Lekat tergeletak di tepi Jalan Batu Pertamina Sungai Limpah Desa Sungai Ibul, penuh luka bacokan.
LFP, dengan tubuh gemetar, hanya bisa menjerit dan berlari mencari pertolongan warga.
Dengan sisa keberanian, LFP berlari mencari pertolongan warga.
Tangisannya terdengar oleh para warga dan LFP mengatakan kejadian itu kepada warga.
Warga sontak dibuat geger dan langsung berlarian ke lokasi, dan melihat jasad lekat sudah tertelungkup dengan kondisi mengenaskan.
Suasana mencekam menyelimuti lokasi sore itu, warga yang panik tak berani menyentuh jasad korban dan langsung segera menghubungi pihak kepolisian.
Tak lama, polisi tiba di TKP, melakukan olah kejadian, dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Talang Ubi.
Sedangkan kedua pelaku LK dan FZ setelah menghabisi korban langsung meninggalkan lokasi.
Nikah siri
Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nasron Junaidi, mengungkapkan peristiwa berdarah itu berawal dari konflik keluarga.
Pada Selasa (9/9/2025) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, FZ memergoki Matsari Lekat berada di kamar saudara perempuanya berinisial H, anak kandung LK.
“FZ yang tak terima, saat itu sempat mengejar korban dengan parang. Namun korban mengatakan akan bertanggung jawab, sehingga tidak terjadi kekerasan pada saat itu,” kata AKP Nasron, Minggu (14/9/2025).
Malam harinya, untuk menutup aib keluarga, pernikahan secara siri digelar kilat.
Lekat kemudian dinikahkan dengan H di rumah Kepala Dusun II Sungai Limpah Desa Sungai Ibul.
Namun sejak pernikahan itu, korban justru dianggap tak punya itikad baik oleh pihak keluarga mempelai perempuan.
“Motif sementara, korban menikahi anak pelaku LK tapi dianggap tidak menunjukan itikad baik, berdasarkan pengakuan pelaku setelah menikah langsung ditinggal. Itu yang diduga menimbulkan sakit hati dan memicu dendam,” terang Kasat Reskrim.
Puncaknya Jumat (12/9/2025) Lekat berangkat mengendarai motor sambil membonceng putrinya, LFP.
Lekat berencana menemui istri pertama nya yang berada di Setuntung, Talang Ojan Kecamatan Talang Ubi.
Saat melintas di depan rumah LK (mertua baru korban), korban dipanggil, namun ia tidak berhenti.
LK yang merasa diabaikan tersulut emosi. Ia bersama anaknya FZ (Ipar korban) kemudian mengejar, menghadang, dan menghentikan paksa motor korban.
Kemudian sekitar sekitar pukul 14.30 WIB, di Jalan Batu Pertamina Sungai Limpah,
tanpa banyak bicara, parang di tangan FZ ditebaskan ke punggung Lekat.
Korban berusaha berlari, lalu jatuh ke parit, dan dianiaya bersama-sama hingga meninggal dunia di tempat.
“Korban dihentikan paksa, lalu pelaku FZ menyerang dengan sebilah parang hingga mengenai punggung korban. Setelah itu korban terjatuh ke parit dan langsung dianiaya bersama-sama oleh kedua pelaku,” jelas AKP Nasron.
Penangkapan Pelaku
Gerak cepat tim Satreskrim Polres PALI berbuah hasil. Kurang dari 12 jam usai kejadian, LK dan FZ berhasil diringkus tanpa perlawanan.
Barang bukti sebilah parang yang digunakan untuk membunuh korban turut diamankan.
“Pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti di Mapolres PALI pada hari itu juga,” kata AKP Nasron.
Korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius di bagian punggung, leher, tangan, serta sekujur tubuhnya.
Sementara LK dan FZ kini dijerat pasal berlapis mulai dari Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana hingga Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan kematian.
Kapolres PALI, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait, menegaskan kepolisian akan menindak tegas setiap bentuk tindak pidana yang merenggut nyawa orang lain.
“Kami mengapresiasi kerja cepat anggota Satreskrim yang berhasil mengungkap kasus ini dalam waktu singkat. Kepada masyarakat, kami imbau untuk menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin, bukan dengan kekerasan. Hukum adalah jalan penyelesaian terbaik,” tegas Kapolres.
Namun bagi LFP, hukuman seberat apa pun tak akan mampu menghapus trauma.
Di usia belia, ia dipaksa menyaksikan ayahnya meregang nyawa di depan matanya sendiri.
Tragedi ini bukan hanya menyisakan duka, tapi juga luka batin yang akan ia bawa sepanjang hidupnya. (tribun sumsel)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Detik-detik Pria di PALI Dibunuh Mertua dan Adik Ipar, Korban Dihabisi Depan Anak Gadisnya
Siasat Licik Pelaku Pembunuhan Bocah di Konawe Selatan, Pura-pura Bantu Cari Korban |
![]() |
---|
Kopda FH Rancang Strategi Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, Cari Rekrut Aktor Penculikan |
![]() |
---|
Pengakuan Keji Pelaku Pembunuhan Bocah di Konawe Selatan, Sempat Lecehkan Korban |
![]() |
---|
Teganya Pria Ini Bunuh Bocah Usia 4 Tahun, Jasad Dimasukkan ke Koper Disimpan di Almari |
![]() |
---|
Anak Gorok Ibu Kandung Hingga Tewas, Jasad Korban Dibuang ke Dalam Sumur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.