Pembunuhan Siswi SMK di Lampung
Pengakuan Pria Beristri Bunuh Kekasihnya yang Masih SMK, Dimarahi Karena Tak Dibelikan HP Baru
AD meminta uang Rp8 juta ke Suryadi untuk membeli ponsel alias HP. Namun, Suryadi mengaku tak bisa memberi uang sebanyak itu.
TRIBUNBATAM.id, Lampung Tengah - Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh seorang pria beristri.
Pelaku adalah Suryadi (42), ia nekat bunuh siswi SMK inisial AD (15), yang ternyata merupakan kekasih gelapnya.
Bukan karena masalah besar, pelaku ternyata menghabisi pelaku hanya gara-gara permintaan uang.
AD meminta uang Rp8 juta ke Suryadi untuk membeli ponsel alias HP. Namun, Suryadi mengaku tak bisa memberi uang sebanyak itu.
Suryadi hanya mampu memberikan uang Rp3 juta ke korban. Ternyata, korban justru memukul Suryadi hingga pelaku gelap mata dan menganiaya korban hingga tewas.
Seusai menganiaya AD hingga tewas, Suryadi membuang jasad korban ke aliran sungai di areal perkebunan tebu PT GMP, Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah.
Istilah “kekasih gelap” biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari di Indonesia untuk menyebut pasangan yang dijalin secara diam-diam karena hubungan itu tidak sah atau tidak bisa diketahui publik. Jadi, “kekasih gelap” bukan sekadar pacar rahasia biasa, tapi lebih sering bermakna hubungan tersembunyi yang tidak semestinya dilakukan.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Devrat Aolia Arfan mengatakan, warga Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dia menjelaskan, Suryadi merupakan pria beristri yang bekerja sebagai wiraswasta di daerah tempat tinggalnya. Ditambahkan, Suryadi dan AD terlibat hubungan gelap. Namun, Suryadi emosi saat dimintai uang oleh AD untuk membeli ponsel.
"Motif pembunuhan yang dilakukan Suryadi gegara AD meminta uang senilai Rp 8 juta untuk membeli HP. Namun, tersangka tidak sanggup memberikan sejumlah uang yang diminta, kemudian menganiaya korban hingga tewas," ungkap Devrat, Kamis (18/9/2025).
Devrat menuturkan, dari pengakuan tersangka, permintaan itu disampaikan AD saat keduanya bertemu di Lampung Tengah.
Tersangka, terus dia, hanya mampu memberikan uang senilai Rp 3 juta. Ternyata korban marah lalu memukul tersangka.
"Namun, tersangka yang merasa tidak terima kemudian berbalik menganiaya korban dengan tangan kosong," jelas Devrat.
"Tidak puas sampai di situ, tersangka kemudian mengambil benda tumpul atau sebilah kayu untuk menganiaya korban hingga tak sadarkan diri. Setelah itu korban dibuang ke lebung areal perkebunan tebu milik PT GMP," ungkapnya.
Kekasih Gelap
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.