Berita Viral
Walikota Prabumulih Tak Bisa Bohong di Depan Inspektorat, Akui Pencopotan Kepsek Karena Anaknya
Bukan karena chat mesum oknym guru disekolah itu. Kejadian ini murni karena Kepala Sekolah menegur putri dari Walikota Prabumulih
TRIBUNBATAM.id - Setelah sempat heboh di media sosial terkait pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, kini sosok Walikota Prabumulih yakni H Arlan diperiksa Inspektorat.
Pemeriksaan ini terkait viralnya kejadian di Prabumulih tersebut. Dari pemeriksaan ini terungkap benang merah permasalahan itu.
Bukan karena chat mesum oknym guru disekolah itu. Kejadian ini murni karena Kepala Sekolah menegur putri dari Walikota Prabumulih yang membawa mobil ke sekolah.
Kini, usai diperiksa pihak Inspektorat, Arlan juga mendapat teguran tertulis oleh Kemendagri secara lugas menceritakan hal ihlwal mengapa ia mengeluarkan kebijakan teguran sampai pencopotan Roni Ardiansyah.
Rupanya masalah awal dari anaknya yang harus hujan-hujan masuk sekolah karena mobil yang mengantar anaknya dilarang masuk ke area sekolah.
Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan Arlan soal insiden yang terjadi.
Anaknya Basah-basahan Kena Hujan
Sebuah insiden sederhana, yakni anak-anak yang kehujanan saat latihan, ternyata menjadi pemicu di balik polemik mutasi Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih yang sempat menghebohkan publik.
Dalam sebuah pemeriksaan di Kantor Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Walikota Prabumulih H Arlan menceritakan langsung kronologi dari sisi pribadinya.
Menurut Arlan, insiden itu terjadi pada tanggal 5 September 2025, sebuah hari libur nasional.
Di tengah jadwal latihan drumband yang berjarak sekitar 150 meter dari sekolah, hujan tiba-tiba turun.
Rombongan siswa, termasuk anak Walikota, bergegas kembali ke sekolah untuk berteduh.
"Anak saya diantar sopir, Pak, bukan dibawa sendiri," ujar Arlan, menjelaskan bahwa anaknya tidak sendirian.
Namun, setibanya di gerbang sekolah, mobil pengantar tidak diizinkan masuk ke area lapangan.
Tanpa pikir panjang, anaknya memilih keluar dari mobil dan berlari menembus hujan bersama seluruh rombongan lain.
"Mau masuk, tidak boleh, langsung dia keluar. Begitu dia keluar, sudah selesai. Hujan-hujan, seluruh anak-anak itu basah semua, Pak. Selesai," kata Arlan, menceritakan momen yang memicu kemarahannya.
Lantaran insiden tersebut, Arlan pun geram. Ia langsung meminta Kepala Dinas Pendidikan Prabumulih untuk memberikan teguran kepada Kepala Sekolah SMPN 1, Roni Ardiansyah.
"Tolong kasih tahu ke Pak Kepala Sekolah... jangan sampai terulang lagi, karier aku copot, cuman sebatas itu, Pak," ucap Arlan, mengakui kalimat ancaman yang ia lontarkan.
Diberi Sanksi
Kementerian Dalam Negeri melalui Inspektur Jenderal Kemendagri Sang Made Mahendra, juga telah memberikan peringatan tertulis atas kelakuan Arlan.
Ia diberi sanksi teguran tertulis karena dinilai melanggar aturan terkait mutasi aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Prabumulih.
"Kalau pelanggaran seperti ini, teguran tertulis," kata Mahendra. Mahendra mengatakan, sanksi tertulis adalah sanksi yang cukup berat untuk catatan karier seorang kepala daerah.
Sanksi ini juga, kata Mahendra, akan menjadi contoh bagi kepala daerah agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. "Ya, tentu. Kami ingatkan tadi sudah sampaikan sebagai seorang kepala daerah, selaku pejabat pemerintahan wajib mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ucap dia.
Ini Kronologinya
Berikut kronologi lengkap kasus pemecatan Roni Ardiansyah, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, yang sempat viral dan menuai sorotan publik:
Awal Kejadian – 5 September 2025
Anak Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, mengikuti latihan marching band di luar jam sekolah.
Saat hujan turun, anak tersebut ingin masuk ke sekolah menggunakan mobil.
Pak Roni dan satpam Ageng melarang mobil masuk ke lapangan sekolah karena alasan keamanan dan tidak memiliki SIM.
Pemicu Konflik
Anak Wali Kota merasa kesal karena kehujanan dan melapor ke ayahnya.
Dalam rapat sekolah, Wali Kota Arlan diduga memarahi Roni di depan umum, mengatakan: “Kau tahu dak siapa yang kau larang?”
Tak lama setelah itu, Roni dan Ageng dinyatakan dicopot dari jabatan mereka.
Viral di Media Sosial
Percakapan chat yang mengungkap kronologi pemecatan beredar luas di TikTok dan Instagram.
Video perpisahan Roni dengan siswa yang menangis dan memeluknya turut memicu simpati publik
Respons Pemerintah
Wali Kota Arlan mengklarifikasi bahwa anaknya diantar sopir, bukan menyetir sendiri
Ia menyebut hanya memberikan teguran lisan, bukan pemecatan resmi
Kemendagri menyatakan bahwa mutasi jabatan Roni tidak sesuai aturan dan tidak melalui sistem resmi.
Akhirnya Berdamai
Roni dan Ageng tidak jadi dicopot, dan kembali bertugas di SMPN 1 Prabumulih.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com
Kepsek SMP Dicopot Walikota, Kini Giliran Walikota Ketar-ketir Usai Ajudan Prabowo Turun Tangan |
![]() |
---|
Akhir Cerita Walikota yang Copot Kepsek SMP Karena Tegur Anaknya Bawa Mobil, Ke Sekolah Minta Maaf |
![]() |
---|
Kepala SMPN Dicopot Usai Tegur Anak Walikota Bawa Mobil, Disdik: Itu Soal Kasus Chat Mesum Guru |
![]() |
---|
Viral Video Dua Siswi SMP Ribut di Kelas, Ternyata Mereka Bertengkar Karena Cowok |
![]() |
---|
Jual Daging Kucing Selama 4 Bulan, Dagangan Pria ini Laku Keras Karena Sebut Itu Daging Kambing Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.