POLISI DI LOMBOK TEWAS

Mertua Menduga Briptu Rizka Tidak Sendiri Bunuh Brigadir Esco, Yakin Sudah Direncanakan

Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi, mengaku terkejut dengan penetapan Briptu Rizka sebagai tersangka.

Editor: Khistian Tauqid
Dok.Istimewa
KEMATIAN BRIGADIR ESCO - Kolase foto, prosesi pemakaman Brigadir Esco di Pemakaman Umum Bonjeruk, Lombok Tengah, Senin (25/8/2025) (kanan) dan Briptu Rizka Sintiyani yang ditetapkan sebagai tersangka kasus tewasnya Brigadir Esco (kiri). 

TRIBUNBATAM.id - Misteri kematian Anggota Polres Lombok Barat, Brigadir Esco Fasca Rely yang ditemukan membusuk dengan leher terjerat tali, pada Senin (25/8/2025) lalu, akhirnya mulai terungkap.

Briptu Rizka Sintiyani yang merupakan istri korban ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pembunuhan Brigadir Esco.

Kasus pembunuhan itu terungkap setelah penyidik Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah melewati serangkaian gelar perkara, pada Jumat (19/9/2025).

Ayah Brigadir Esco, Samsul Herawadi, mengaku terkejut dengan penetapan Briptu Rizka sebagai tersangka.

Selain itu, Samsul menduga bahwa pembunuhan terhadap anaknya itu dilakukan dengan perencanaan.

Bahkan, kuat dugaan Briptu Rizka tidak melakukan pembunuhan tersebut sendirian.

"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," terang Samsul. 

Samsul lantas berharap Polda NTB melakukan pengembangan terhadap orang-orang yang terlibat dengan adanya aksi pembunuhan. 

Tak berhenti di situ sajam Samsul ingin tersangka pembunuhan pihaknya meminta kebijaksanaan dari kepolisian untuk diadili seberat-beratnya. 

"Kalau memang bersalah (Briptu Rizka) terlepas dari siapapun itu sampai-sampai saya bilang waktu itu meskipun dari keluarga," jelas Samsul. 

"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," demikian Samsul. 

EVAKUASI MAYAT - Tim Inafis Polres Lombok Barat saat mengevakuasi mayat Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong yang ditemukan tewas mengenaskan di bukit belakang pemukiman warga di Desa Jembatan Kembar.
EVAKUASI MAYAT - Tim Inafis Polres Lombok Barat saat mengevakuasi mayat Brigadir Esco Faska Rely (29), anggota Intel Polsek Sekotong yang ditemukan tewas mengenaskan di bukit belakang pemukiman warga di Desa Jembatan Kembar. (Istimewa)

Baca juga: Briptu Rizka Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Tak Pernah Lapor Suaminya Hilang

Sosok Briptu Rizka

Briptu Rizka Sintiyani bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar, Lombok Barat.

Keluarga sudah curiga tersangka pembunuhan merupakan orang dekat.

Sejak awal penemuan jasad pada Minggu (24/8/2025), keluarga membantah Brigadir Esco mengakhiri hidup meski ditemukan dalam kondisi leher terjerat tali.

Jasad pertama kali ditemukan mertua Brigadir Esco di kebun belakang rumah di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar.

Lokasi penemuan jasad berjarak 10 meter dari rumah korban.

Briptu Rizka merupakan warga asli Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, sedangkan Brigadir Esco berasal dari Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Mereka memiliki dua anak berusia tujuh tahun dan dua tahun.

Setelah Briptu Rizka dijadikan tersangka, kedua anak diserahkan ke orang tua Brigadir Esco.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul "Briptu Rizka Ditetapkan Tersangka, Orang Tua Brigadir Esco Yakin Pembunuhan Dilakukan Berencana"

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved