POLISI DI LOMBOK TEWAS
Mertua Rasakan Kejanggalan Kematian Brigadir Esco, Tak Percaya Menantunya Akhiri Hidup
Ayah Briptu Rizka, Saihun tak percaya bahwa menantunya meninggal dunia karena bunuh diri.
TRIBUNBATAM.id - Kasus kematian anggota Polres Lombok Barat, Brigadir Esco Faska Rely (29) hingga kini masih menjadi misteri.
Brigadir Esco ditemukan meninggal dunia di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada Minggu (24/8/2025) siang.
Warga sekitar yang pertama kali menemukan jenazah Brigadir Esco dalam kondisi tubuh membengkak dan leher terjerat tali.
Duka yang mendalam tentu dirasakan pihak keluarga Brigadir Esco, termasuk sang istri yang merupakan anggota polisi yaitu Briptu Rizka Sintiyani.
Ayah Briptu Rizka, Saihun tak percaya bahwa menantunya meninggal dunia karena bunuh diri.
Saihun beranggapan bahwa Brigadir Esco dan istrinya tidak memiliki musuh dan bahkan berkelahi.
“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” ucap Mertua Brigadir Esco, H. Saihun saat ditemui Tribun Lombok, Senin (25/8/2025).
Saihun merasakan kejanggalan kematian Brigadir Esco karena jenazahnya dalam posisi miring, bukan tergantung.
Apalagi Brigadir Esco ditemukan tewas di kebon milik warga yang jaraknya tidak jauh dari pemukiman warga.
Saihun membeberkan kesaksian warga sekitar yang menemukan jenazah Brigadir Esco.
“Ini saya yang pertama kali menemukannya, dia dinyatakan hilang sudah sejak hari Selasa (19/8/2025), kalau saya nggak cari ayam saya yang hilang saya nggak akan tau kalau ada mayat yang ternyata dia (Brigadir Esco) di Kebon, kita dari keluarga juga sudah mencarinya sampai kita hubungi keluarganya juga di Bonjeruk Lombok Tengah,” katanya.

Baca juga: Brigadir Esco Ditemukan Membusuk dan Leher Terjerat, Polres Lombok Barat Dalami Penyebab Kematian
Selain itu, Brigadir Esco juga terkenal baik di lingkungan keluarga, tidak pernah bercerita tentang masalah atau apapun yang membuatnya nekat mengakhiri hidup.
Istrinya yang juga merupakan seorang Polwan, dikabarkan sakit semenjak dua hari setelah Brigadir Esco hilang kabar.
Pihaknya berharap kasus kematian menantunya itu dapat ditangani secara transparan tanpa ada yang ditutup tutupi oleh pihak kepolisian.
Pihak keluarga akan menerima apapun hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terlebih korban juga saat ini sedang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Mataram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.