Ponpes Al Khoziny Ambruk

Kisah Mencekam Alfatih Selamat dari Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Tertolong Atap Seng

Ayah Alfatih, Abdul Hanan tak henti mengucapkan syukur dengan keselamatan putranya yang masih duduk di kelas 3 SMP tersebut.

Editor: Khistian Tauqid
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
BERHASIL DIEVAKUASI - Alfatih Cakra Buana, santri Pondok Pesantren Al-Khoziny saat dijenguk oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). 

"Setelah itu saya tidur dan tidak ingat lagi. Saya sempat mimpi minum lewat selang. Mimpi tapi kayak asli rasanya," kata Alfatih saat bercerita diatas tempat tidur tempat ia dirawat di RSUD Notopuro Sidoarjo. 

Dalam tidurnya di bawah reruntuhan bangunan musala, Alfatih juga bermimpi berkeliling ke sejumlah tempat. Namun, ia tak mengingat detailnya.

Ia hanya ingat berkeliling menggunakan mobil pikap.

Santri Ponpes Al Khoziny itu baru sadar ketika mendengar bunyi suara petugas tengah mengetok puing-puing. 

Semula ia mengira itu suara tukang sedang menggarap bangunan. 

Namun, rupanya itu adalah petugas yang berupaya untuk menyelamatkan Alfatih.

Alfatih bisa selamat setelah tiga hari tertimbun karena tubuhnya berada di gundukan pasir dan kepalanya terlindungi oleh atap seng.

Komponen inilah yang menyelamatkan posisi Alfatih dari puing-puing bangunan. 

Kegagalan Konstruksi Sebabkan Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Pakar teknik sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muji Irawan, ikut menanggapi insiden ambruknya bangunan musala di Al Khoziny.

Bangunan musala yang belum sepenuhnya selesai dibangun itu ambruk saat para santri sedang melaksanakan salat Asar di lantai satu. Akibatnya, ratusan santri menjadi korban.

Menurut Muji, ambruknya ponpes Al Khoziny ini disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

Hal itu pun menyebabkan proses evakuasi korban yang dilakukan oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menjadi sulit.

"Ya, melihat pola runtuhnya gedung ini yang secara teknik teknis kita sebut sebagai kegagalan konstruksi."

"Maka akibatnya pada saat proses evakuasi ini, teman-teman, Basarnas kesulitan untuk mencapai korban yang ada di bawah reruntuhan," kata Mudi dalam Program 'Sapa Indonesia Pagi' Kompas TV, Kamis (2/10/2025).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved