Ponpes Al Khoziny Ambruk

Aksi Heroik Rafi sebelum Tewas, Sempat Tolong 2 Santri Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Ayah Rafi, Mulyono masih merasakan kesedihan dengan kepergian putra tercintanya akibat tertimpa bangunan Ponpes Al Khoziny.

Editor: Khistian Tauqid
SURYAMALANG.COM/M TAUFIK
ANGKAT PUING - Proses evakuasi puing bangunan yang ambruk. Dua korban ditemukan dan berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan gedung roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny , Jumat (3/10/2025). 

TRIBUNBATAM.id - Tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menyisakan kisah pilu seorang santri bernama Rafi Catur Okta Mulya (17).

Rafi menjadi korban tewas dalam insiden maut Ponpes Al Khoziny yang merenggut puluhan orang tersebut.

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Rafi, pada Rabu (1/10/2025), atau hari kelima pencarian korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny.

Rafi merupakan santri asal Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Namun, pihak keluarga memakamkan Rafi di kota kelahiran sang ayah, yakni di Desa Tanggal Kulon, Kecamatan Tanggul, Jember, Jawa Timur..

Ayah Rafi, Mulyono masih merasakan kesedihan dengan kepergian putra tercintanya.

Apalagi Rafi baru pertama kalinya masuk pondok pesantren alias baru tiga bulan belajar di Ponpes Al Khoziny.

"Baru saja lulus SMP kemarin, dan baru kemarin ini mondok, mungkin mau bulan ketiga," ujarnya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Korban Tewas Bertambah Jadi 36 Orang, Tim SAR Evakuasi 11 Jenazah Baru Insiden Ponpes Al Khoziny

Mulyono lantas membeberkan kisah pilu tentang aksi heroik Rafi menyelamatkan dua temannya.

Meski sempat dirawat di rumah sakit, kata dia, nyawanya putranya tetap tidak tertolong.

"Meninggalnya kemarin malam. Korban tiba di Jember pada pukul 05.00 WIB pagi. Memilih dimakamkan di Jember karena saya aslinya sini," ungkapnya, Kamis (2/10/2025).

Selama masih hidup, Mulyono mengungkapkan putranya terkenal pendiam tidak pernah nongkrong keluar rumah.

"Aktivitasnya hanya di pondok. Sebelumnya tidak pernah mondok, begitu lulus SMP, lanjut SMK sambil mondok di Ponpes Al Khoziniy. Jadi baru pertama kali mondok," paparnya.

Sementara ketika di rumah, Mulyono mengatakan putranya senantiasa membantu ibunya menjaga warung peracangan.

"Tidak pernah keluar rumah, aktifitas lain mungkin di musala. Teman-temannya mungkin sering ke rumah, tetapi anaknya ketika diajak keluar selalu tidak mau," kenangnya.

KORBAN MENINGGAL - Evakuasi korban ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Hingga Sabtu (4/10/2025) siang, total ada 17 korban meninggal dunia.
KORBAN MENINGGAL - Evakuasi korban ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Hingga Sabtu (4/10/2025) siang, total ada 17 korban meninggal dunia. (SURYAMALANG.COM/M TAUFIK)
Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved