PEMBUNUHAN ANAK TIRI
Kesaksian Pemandi Jenazah Bocah 6 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri di Bogor
Seorang pemandi jenazah bernama Sugeng memberikan kesaksian memilukan yang dilihatnya.
TRIBUNBATAM.id - Insiden memilukan menimpa seorang bocah berusia 6 tahun berinisial MAA asal Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang tewas di tangan ibu tirinya.
Korban MAA menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ibu tirinya berinisial RN.
Akibat perbuatan RN tersebut, MAA meninggal dunia pada Senin (20/10/2025).
Kasus pembunuhan itu terungkap setelah warga sekitar merasakan kejanggalan saat memandikan jenazah MAA.
Seorang pemandi jenazah bernama Sugeng memberikan kesaksian memilukan yang dilihatnya.
Sugeng ternyaa melihat secata langsung tubuh korba penuh luka lebam, terutama di bagian perut dan punggung.
Setelah itu, Sugeng memberanikan diri untuk menanyakannya langsung kepada orang tua korban.
Apalagi dalam formulir yang diterimanya penyebab kematian bocah berinisial MAA tersebut karena panas tinggi.
Ayah korban ternyata menyebut lebam tersebut karena MAA terbentur pintu ketika sedang bermain.
"Jawaban bapaknya ketika saya tanya ini kenapa mukanya lebam di sini, kenapa ini di bagian belakang juga ada lebam. Bapaknya menjawab, itu karena kejedot pintu, adapun luka di kepala, ini kenapa, ini bapaknya menjawab karena jatuh di kamar mandi," ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: Bocah 6 Tahun Tewas Dianiaya Ibu Tiri di Bogor, Warga Sering Lihat Korban Penuh Lebam
Meski sudah mendapatkan jawaban dari orang tua korban, namun di lubuk hatinya yang terdalam Sugeng masih tidak percaya.
Menurutnya luka yang dilihatnya sangat janggal dan tidak mungkin apabila hanya disebabkan oleh yang dikatakan oleh ayah dari anak tersebut.
Akan tetapi saat itu Sugeng tak bisa berbuat banyak dan tetap melakukan pemrosesan jenazah untuk dimakamkan.
Di dalam hatinya konflik batin bergejolak tak terhindarkan, di satu sisi ia curiga dengan penyebab kematian, namun di sisi lain ia bertugas sebagai pemandi jenazah.
"Namun saya bertahan karena itu bagian dari etika seorang pemandi jenazah tidak boleh menceritakan apapun yang dilihat ketika memandikan itu bagian dari adab, maka itu saya jaga," katanya.
Proses mengkafani dan menyolatkan jenazah pun selesai, Sugeng bersama keluarga korban bergegas ke TPU Kalang Anyar yang berada di wilayah Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Setelah proses pemakaman selesai, Sugeng dihampiri oleh dua orang ibu-ibu yang merupakan tetangga korban.
Saat itu kedua ibu-ibu tersebut bertanya kepada Sugeng apakah jenazah sudah dimakamkan dan memberitahunya bahwa ada dugaan penganiayaan di balik kematiannya.
"Pak Sugeng, ini jenazah sudah dikubur? sudah kenapa bu? aduh, saya terlambat kenapa? ini menurut dia itu karena ini ada dugaan kekerasan dari orang tuanya," ungkapnya.
Pernyataan ibu-ibu tersebut seolah menjawab kegundahan Sugeng yang selama pemrosesan jenazah hanya bisa memendam sendiri ketika melihat tubuh korban penuh luka lebam.
Sugeng yang sejak memandikan jenazah hanya menduga-duga pun menemukan titik terang sehingga dapat mengambil langkah.
"Jadi dari cerita itu menyambung dengan apa yang saya lihat akhirnya kami sepakat untuk melakukan pelaporan kepada pihak yang berwajib agar diproses untuk memperoleh kebenaran," katanya.
Ia mengatakan pelaporan dilakukan oleh warga Perumahan Griya Citayem Permai yang merupakan lingkungan tempat tinggal korban.
Setelah hal itu dilaporkan, pihak kepolisian pun langsung mengamankan pelaku berinisial RN (30) yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Hari itu juga langsung langsung diproses, karena khawatir nya yang bersangkutan pergi dari rumah. Jadi langsung segera diamankan oleh pihak yang berwajib," katanya.
Kondisi Luka
Saat Sugeng hendak memandikan jenazah, ia memiliki kebiasaan untuk selalu mengecek kondisi tubuh mayat yang akan dibersihkannya.
Ketika membuka kain penutup wajah MAA, Sugeng mendapati adanya benda berupa tisu yang disumpalkan pada area mulut.
"Itu fungsinya untuk mencegah darah keluar lebih banyak, karena ternyata di situ ada luka, ada luka robek di bibir di bawah," ungkapnya.
Kemudian ketika jenazah sudah selesai dimandikan, ia mengaku lebih terkejut lagi ketika memegang bagian kepala belakang korban.
Ia mengungkapkan, bagian kepala belakang korban terdapat banyak benjolan besar yang membuat kepala seolah tidak berbentuk dan setiap benjolan memiliki luka robek.
"Itu membuat hati saya untuk sangat-sangat prihatin dengan kondisi anak tersebut. Karena kondisi jenazah ini tidak wajar, luka-luka yang ada tidak wajar," katanya.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul "Cerita Pemandi Jenazah Bocah yang Dianiaya Ibu Tiri di Bojonggede Bogor, Lihat Luka Tak Wajar"
| Tragedi Kapal Meledak di Batam, Petinggi PT ASL Shipyard Bakal Jadi Tersangka |
|
|---|
| Belajar Dari Batam, ESB Bangun Ekosistem Digital Untuk UMKM Kuliner Sumatera |
|
|---|
| Kapal Kargo Nyaris Tenggelam di Selat Malaka Usai Diterjang Gelombang dan Mati Mesin |
|
|---|
| Keluarga Korban Kapal Terbakar di Perairan Batam Harap-harap Cemas di RSJKO Tanjunguban |
|
|---|
| Fakta Baru Pembunuhan Dina Oktaviani, Heryanto Pendam Hasrat Nakalnya Ke Korban Selama Ini |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.