LONGSOR DI CILACAP
4 Kisah Pilu Korban Tanah Longsor di Cilacap, Mulai Tertindih Motor hingga Berjuang Selamatkan Anak
Keseluruhan korban berasal dari dua dusun yang terdampak tanah longsor, yaitu Turukahan dan Cibuyut.
TRIBUNBATAM.id - Kepedihan masih dirasakan keluarga korban musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (13/11/2025) malam.
Terutama keluarga korban selamat, meninggal dan belum diketemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Berdasarkan data yang dihimpun per Jumat (14/11/2025), terdapat 23 orang selamat, 2 meninggal, dan 21 dalam pencarian.
Keseluruhan korban berasal dari dua dusun yang terdampak tanah longsor, yaitu Turukahan dan Cibuyut.
- Tewas Tertindih Motor
Kabar terbaru, satu korban baru bernama Yuni ditemukan meninggal dunia akibat musibah tersebut.
Kapolresta Cilacap, Kombes Adhi Buwono, mengakui bahwa Yuni ditemukan dalam kondisi tertindih sepeda motor.
Diduga kuat Yuni berusaha menyelamatkan diri dari longsoran yang meluncur deras dari daerah perbukitan.
"Hari ini, satu korban bernama Yuni sudah ditemukan di sektor B1," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (14/11/2025).
2. Boneka Itu Milik Maya
Selain itu, terdapat kisah haru lainnya dari kakek bernama Rislam yang ditemukan dalam kondisi patah tulang.
Warga bernama Wardi (53) melihat boneka milik cucu Rislam yang masih SMP berada di antara reruntuhan.
"Boneka itu milik Maya, cucu Rislam, siswi SMP," kata Wardi sambil menunjuk rumah Rislam yang tak jauh dari rumah salah satu saudaranya, Yayung.
Wardi menyebut Rislam tinggal bersama dua cucu yakni Lia (23) dan Maya yang masih duduk di bangku SMP.
Menurut Wardi, Rislam masih sempat memeluk erat kedua cucunya sebelum longsor menghantam apapun yang berada di dekatnya.
Rislam pun selamat dengan luka dan mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.
Sementara, keberadaan Lia dan Maya belum diketahui. Bahkan ibu dari kedua cucu Rislam, Yuni juga tidak diketahui keberadaannya.
Baca juga: Kepedihan Korban Longsor di Cilacap, 2 Tewas dan 21 Orang Dalam Pencarian Tim SAR
3. Saya Ingin Keluarga Pulang
Nasib yang sama juga dialami Wardi di mana seluruh anggota keluarganya belum diketahui kondisinya.
Wardi yang termenung terus menanti kabar dan kondisi sanak saudaranya.
"Saya cari besan saya Yayun, di rumah itu ada istrinya, anak pertama Hanif, dan anak ketiganya, Husna," katanya lirih.
Ia menatap serpihan kayu dan genting yang sudah tak lagi berbentuk.
Di tengah kesibukan para petugas melakukan evakuasi, Wardi mondar-mandir tanpa arah dengan tetap memantau titik yang ia yakini anggota keluarganya berada.
Setiap suara mesin pemotong yang digunakan petugas berhenti, Wardi tampak menahan napas sembari menunggu kabar baik dari bawah tumpukan tanah tersebut.
"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya penuh harap.
4. Terjang Longsor demi Selamatkan sang Anak
Kisah heroik lainnya diceritakan oleh seorang warga bernama Edi yang merupakan warga Desa Cibuyut.
Sebelum longsor terjadi, dia tengah menyeruput kopi di teras rumahnya. Tiba-tiba, Edi mendengar suara gemuruh.
"Saya lagi ngopi di rumah tetangga sekitar jam setengah delapan malam. Tiba-tiba ada bunyi gemuruh, keras sekali. Kayak suara truk nurunin muatan," cerita Edi.
Saat menoleh ke arah belakang rumah, Edi melihat material tanah bergerak cepat dengan disertai angin.
Pada momen tersebut, dia teringat anaknya yang masih tertidur pulas di kamar. Tak pikir panjang, Edi langsung berlari menerjang kegelapan dan menggendong sang anak.
Beruntung, anaknya dalam kondisi tak terluka sedikitpun.
“Kamar anak saya untungnya tidak kena. Tapi rumah saya roboh semua. “Saya gendong anak sambil nangis. Syok banget," ujar Edi.
Daftar Korban Sementara: 23 Selamat, 3 Tewas, 20 Masih Hilang
Kapolresta Cilacap, Kombes Adhi Buwono, menuturkan hingga Jumat siang pukul 14.00 WIB, total ada 46 orang yang menjadi korban longsor.
Adapun rinciannya adalah 23 orang selamat dan 20 orang masih dinyatakan hilang. Sementara, sisanya telah meninggal dunia.
"Update dari 46 korban, 23 selamat, tiga meninggal dunia, dan 20 masih dalam pencarian. Hari ini satu korban bernama Yuni sudah ditemukan di sektor B1," ujarnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menuturkan pihaknya turut mengerahkan anjing pelacak untuk membantu evakuasi korban longsor.
"Kami dapat informasi dari Polres Cilacap ada longsor di Majenang hingga korban tertimbun mencapai 30 orang (data Jumat, 14 November pagi) sehingga kami turunkan beberapa pleton (puluhan) personel Brimob dan seluruh anjing pelacak," ujarnya.
Kapolda, lanjut dia, memerintahkan personel di lapangan untuk membantu evakuasi dan membuka posko dapur umum.
"Untuk evakuasi kami turunkan anjing pelacak yang memiliki kemampuan mendeteksi korban tertimbun dalam kondisi masih hidup maupun korban meninggal dunia," ungkapnya.
Ia menambahkan, dukungan personel maupun logistik akan terus dikirim tergantung situasi di lapangan.
"Kalau membutuhkan personel bantuan nanti kami susulkan dalam jumlah kompi (ratusan)," jelasnya.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Ragam Kisah Korban Longsor Cilacap: Ada yang Tertindih Motor hingga Heroiknya Ayah Selamatkan Anak"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/Boneka-yang-nyaris-terpendam-longsoran-di-Desa-Cibeunying-Cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.