BERITA KRIMINAL

Suara Sumbang Picu Pembunuhan, Bobby Akui Menyesal Tak Berniat Membunuh

Bobby Rahman Pohan (22) tak henti menundukkan kepala ketika dimintai keterangan di Polsek Medan Timur, Senin (17/11/2025).

Editor: Eko Setiawan
(KOMPAS.com/GOKLAS WISELY )
Bobby Rahman Pohan (22) dihadirkan saat polisi menggelar konferensi pers di Polsek Medan Timur pada Senin (17/11/2025). 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN – Siapa sangka momen santai bernyanyi sambil bermain gitar di sore hari berubah menjadi tragedi yang merenggut nyawa. Kegiatan yang biasanya membawa tawa justru berubah menjadi duel maut hanya karena suara fals dan ejekan.

Bobby Rahman Pohan (22) tak henti menundukkan kepala ketika dimintai keterangan di Polsek Medan Timur, Senin (17/11/2025).

Dengan suara lirih, ia mengaku sangat menyesali perbuatannya, terlebih korban adalah teman dekatnya sendiri, Erik Pohan Dabuke (59).

“Kami sudah berteman enam tahun. Saya enggak ada niat membunuh. Saya menyesal,” kata Bobby.

Peristiwa tragis itu berawal ketika Bobby dan Erik minum tuak sejak pukul 09.00 WIB di kawasan Jalan Jawa, Medan Timur. Suasana yang awalnya hangat berubah tegang saat keduanya mulai bernyanyi bersama warga lainnya pada sore hari.

Menurut Bobby, saat itu Erik tiba-tiba mengejeknya karena dianggap tidak bisa bernyanyi.

“Nyanyi-nyanyi-lah kami. Karena saya tak bisa nyanyi, dimarahinya saya. ‘Jangan kaulah, buat malu’, katanya,” ucap Bobby mengenang.

Ejekan tersebut membuat Bobby tersulut emosi. Dalam kondisi mabuk, ia naik ke Jembatan Titi Gantung dan mengambil sebuah lampu neon sebagai senjata. Bobby kemudian menantang Erik berkelahi.

Duel di Bawah Jembatan

Tantangan itu disambut Erik yang balik membawa batu. Duel pun tak terhindarkan. Keduanya saling menyerang, namun nahas, Erik mengalami luka parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Panik dan ketakutan, Bobby langsung kabur tanpa menyadari bahwa rekannya telah tak bernyawa.

Ditahan dan Menunggu Hasil Otopsi
Bobby kini telah ditahan di Polsek Medan Timur untuk menjalani proses hukum.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Agus Butar-butar, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil otopsi sebelum melanjutkan berkas perkara.

“Pastinya kami proses hukum secara profesional. Ini tinggal tunggu hasil otopsi, lalu berkas dikirim ke tahapan selanjutnya,” ungkap Agus.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu (16/11/2025) malam dan menjadi pengingat bahwa emosi sesaat dapat memutuskan persahabatan sekaligus merenggut nyawa.

Sumber: Tribunjateng.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved