DOSEN UNTAG TEWAS

Bagian Intim Keluar Darah, Kematian Dosen Untag di Hotel Semarang Bikin Curiga Keluarga

Kondisi korban DLL ketika ditemukan mengeluarkan darah pada bagian hidung, mulut dan alat kelamin.

Editor: Khistian Tauqid
TribunJateng.com/Istimewa
PROSES EVAKUASI - Kepolisian melakukan evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 

TRIBUNBATAM.id - Kematian dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) berinisial DLL (35) hingga kini masih belum terpecahkan.

DLL ditemukan tewas di sebuah kamar hotel, Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

Seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) berinisial B yang pertama kali menemukan DLL tewas dalam kondisi telanjang.

Kondisi korban DLL ketika ditemukan mengeluarkan darah pada bagian hidung, mulut dan alat kelamin.

Beberapa kejanggalan dirasakan keluarga dengan kematian DLL di kamar hotel tersebut.

Apalagi ketika keluarga menerima foto korban yang sudah sangat berbeda dengan kondisi semasa hidup.

Seorang kerabat korban bernama Tiwi menjelaskan bahwa informasi kematian korban yang berjarak cukup jauh membuat keluarga curiga.

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima,  ada bercak darah keluar dari bagian intim korban. Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," terang Tiwi, kerabat korban, saat dihubungi Tribunjateng, Selasa (18/11/2025).

Kendati demikian, pihak keluarga hanya bisa pasrah dan menunggu keputusan untuk langkah hukum ke depannya.

"Sebenarnya keluarga sudah menggebu-gebu tapi silahkan nanti keluarga terutama kakak kandung dari korban," ujar Tiwi.

Satu Kartu Keluarga

Kerabat korban mengungkap dosen Untag Semarang berinisial DLL (35) ternyata satu kartu keluarga (KK) dengan polisi berinisial B berpangkat AKBP. 

Fakta ini diketahui keluarga korban selepas kematian DLL.

"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kog sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," kata Tiwi.

Tiwi mengaku, kaget atas keterkaitan antar korban dan saksi pertama. Sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved