Pembunuhan Dea Permata Karisma

Pengakuan Keji ART Bunuh Dea Permata Karisma Gegara Rp500 Ribu, Hantam Korban Pakai Palu

Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, membeberkan pengakuan Ade Mulyana yang kini sudah ditangkap polisi.

Editor: Khistian Tauqid
Kompas.com/Tribun Bengkulu
TAMPANG PEMBUNUH - Grafis dengan latar belakang evakuasi jasad Dea Permata, foto Dewa (kiri) dan tampang Ade Mulyana (kanan). Ade merupakan pembantu rumah tangga yang diduga membunuh Dea, wanita yang sempat lapor ancaman tapi tak digubris polisi. Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, membeberkan pengakuan Ade Mulyana yang kini sudah ditangkap polisi. 

TRIBUNBATAM.id - Pihak kepolisian akhirnya mengungkap motif pelaku pembunuhan Dea Permata Kharisma (27) di Komplek PJT II, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa (12/8/2025) kemarin.

Dea ditemukan meninggal dunia dengan beberapa luka tusukkan yang diduga dilakukan oleh pembantunya sendiri, Ade Mulyana (26).

Parahnya lagi, Ade Mulyana berpura-pura syok mengetahui Dea bersimbah darah hingga meminta bantuan tetangga korban.

Setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi, akhinrya terungkap Ade Mulyana yang diduga menjadi pelalu pembunuhan Dea.

Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, membeberkan pengakuan Ade Mulyana yang kini sudah ditangkap polisi.

AKBP Anom mengatakan bahwa motif pembunuhan diduga karena Ade Mulyana kesal gaji Rp500 ribu tidak kunjung dibayarkan oleh korban.

Hingga akhirnya Ade Mulyana mengambil palu dan memukul kepala korban berkali-kali hingga tak berdaya.

Ade Mulyana sempat membuang barang bukti di jembatan Cinangka dan Waduk Jatiluhur setelah melakukan pembunuhan keji tersebut.

Baca juga: Sosok Ade Mulyana Pelaku Pembunuhan Dea Permata Kharisma di Rumah, Pakai Siasat Licik

Kronologi

Kekejaman Ade Mulyana menghabisi Dea dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB saat keadaan rumah hanya ada pelaku dan korban.

‎"Pelaku sempat menagih upah kerja sebesar Rp500 ribu kepada korban, namun tidak ditanggapi. Karena merasa kesal dan sakit hati, pelaku lalu mengambil palu dan memukul kepala bagian belakang korban," ujar Anom saat konfrensi pers di Mapolres Purwakarta, Kamis (14/8/2025).

AKBP Anom juga mengatakan bahwa pukulan pertama menggunakan palu tidak membuat korban pingsan.

Lalu pelaku malah terus menghantam kepala korban hingga korban tidak berdaya.

‎Setelah memastikan korban tak bergerak, lanjut Anom, pelaku membuang barang bukti seperti ponsel korban di bawah Jembatan Cinangka, serta sejumlah barang lainnya di drainase wilayah Waduk Jatiluhur.

‎Menurut hasil penyelidikan sementara, Anom mengatakan, motif utama pelaku adalah sakit hati karena gaji tidak kunjung dibayarkan oleh korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved