INSIDEN DI LAUT TANJUNGPINANG
Pompong Bawa Pegawai Kelurahan Penyengat Terbalik, Simak Prakiraan BMKG Kondisi Laut Pulau Bintan
Pompong bawa sejumlah pegawai Kelurahan Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kepri terbalik, Senin (1/9). Simak prakiraan BMKG kondisi laut Pulau Bintan.
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Malang menimpa staf Kelurahan Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) setelah pompong yang mereka tumpangi terbalik, Senin (1/9/2025).
Insiden pompong yang membawa pegawai Kelurahan Penyengat hingga terbalik ini terjadi sekira pukul 09.30 WIB.
Informasi yang dihimpun sementara, terdapat 6 pegawai Kelurahan Penyengat dalam pompong nahas itu.
Mereka dilaporkan baru saja mengikuti apel pagi di kantor Walikota Tanjungpinang yang berlokasi di Senggarang, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Mayoritas dari mereka merupakan wanita.
Saat berada di tengah perjalanan menuju Pulau Penyengat (masih di perairan Senggarang), pompong dihadang cuaca buruk.
Hembusan angin kencang disertai gelombang cukup tinggi, membuat pompong oleng.
Air laut sempat memasuki pompong hingga akhirnya pompong terbalik.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan.
Semua penumpang dilaporkan selamat, meski ada yang syok karena kejadian itu.
Korban selamat selanjutnya dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.
Razali, Ketua Organisasi Penambang Perahu Motor (OPPM) mengungkap jika pompong yang mengalami insiden di laut Tanjungpinang pompong tersebut merupakan milik Kelurahan Penyengat.
Bukan milik pribadi warga, atau penambang pompong umum di Pulau Penyengat.
"Kami masyarakat penambang pompong selama ini sangat menjaga aspek keselamatan penumpang dan menjadi tulang punggung transportasi tradisional antar pulau," ujarnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id.
Prakiraan Cuaca BMKG Kondisi Laut Tanjungpinang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam sebelumnya memprakirakan cuaca di perairan Kepulauan Bintan, Provinsi Kepri.
Sebagai informasi, Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan berada di Pulau Bintan ini.
BMKG memprakirakan tinggi gelombang masuk kategori rendah antara 0,5 hingga 1,25 meter.
Dengan arah angin ke utara, dengan kecepatan angin 5 hingga 13 knot.
Sementara cuaca pada pagi hari berpotensi terjadi hujan petir.
Sementara siang hingga dini hari berpotensi hujan sedang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam memberi peringatan dini banjir pesisir atau rob pada sejumlah daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Selain Batam, peringatan dini banjir rob oleh BMKG juga berlaku untuk Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan serta Kabupaten Lingga.
BMKG memprediksi banjir rob pada sejumlah daerah berlaku mulai tanggal 2 hingga 14 September 2025.
Khusus Kota Batam, BMKG memprediksi potensi banjir rob terjadi mulai 6 hingga 14 September 2025.
Banjir rob adalah fenomena genangan air pada daratan yang terjadi pada saat air laut mengalami pasang naik dan pasang surut.
Adanya pasang naik dan pasang surut air laut mempengaruhi kondisi genangan air yang terjadi.
Banjir rob disebabkan oleh kenaikan muka air laut secara global, penurunan muka tanah, dan perubahan alih fungsi lahan melansir laman BPBD Yogyakarta.
Kawasan pesisir memiliki kerentanan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk sangat pesat sehingga meningkatkan potensi risiko terhadap bahaya banjir rob.
BMKG mengungkap banjir rob pada sejumlah daerah di Kepri terjadi akibat adanya fenomena bulan purnama pada 7 September 2025.
Serta Perigee atau jarak terdekat bulan dan bumi pada 10 September 2025.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum dan dapat menimbulkan banjir pesisir (rob) di sekitar wilayah pesisir Kepulauan Riau.
BMKG mengungkap dampak banjir rob pada sejumlah daerah di Kepri salah satunya terganggunya aktivitas masyarakat sekitar pelabuhan dan pesisir.
Khususnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan, permukiman pesisir, tambak garam dan perikanan darat.
Khusus Kota Tanjungpinang, BMKG memprediksi potensi banjir rob mulai 3 hingga 14 September 2025.
Sejumlah wilayah di antaranya pesisir Kecamatan Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Kota, Bukit Bestari dan sekitarnya. (TribunBatam.id/*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.