PENEMUAN MAYAT DI TANJUNGPINANG
Kepergian Mendadak Tukang Kebun di Tanjungpinang, Anak Yanti Cemas Sarikin Tak Pulang ke Rumah
Keluarga Sarikin, lansia di Tanjungpinang yang ditemukan tak bernyawa di kebun pisang masih berduka. Mereka ungkap firasat sebelum kepergiannya.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kepergian Sarikin (75), warga Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meninggalkan duka dan kenangan mendalam bagi keluarga.
Sarikin merupakan pria lanjut usia (lansia) yang ditemukan tak bernyawa di kebun pohon pisang, Jalan Wiratno, Senin (3/11/2025).
Kematiannya yang diperkirakan sudah hampir empat hari itu masih menyimpan misteri, karena terjadi secara tiba-tiba.
Semasa hidupnya, Sarikin dikenal sebagai sosok laki-laki sederhana dan rajin yang tak pernah bisa diam.
Meski sudah lanjut usia, ia tetap ingin bekerja membersihkan kebun dan membantu orang di sekitarnya.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama keponakannya, Yanti, yang selama enam tahun terakhir merawatnya seperti ayah sendiri.
"Sebelum paman saya ditemukan meninggal dunia, kami sebenarnya sudah mencari. Anak saya yang perempuan, cucu paling dekat sama dia, udah gelisah sekali," tutur Yanti saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/11/2025).
Menurut Yanti, dua hari sebelum ditemukan meninggal, Sarikin masih terlihat sehat dan aktif.
Ia bercerita, pada Kamis sebelumnya, Sarikin masih mampir ke rumahnya seperti biasa, makan dan beristirahat.
"Hari Kamis dia masih makan di rumah kami dari pagi sampai sore. Lalu Jumatnya masih sempat main ke kebun tempat dia meninggal itu, bahkan sempat bakar-bakar sampah," ungkapnya.
Biasanya, Sarikin setiap hari berkunjung ke rumah Yanti untuk makan atau sekadar beristirahat.
Namun sejak Jumat sore, ia tak lagi datang.
"Kami bingung juga, biasanya paman datang untuk makan. Tetapi kali ini beda. Hari Sabtunya, anak saya sempat mau antar makanan ke rumahnya, tapi gak ketemu," ucapnya.
Ketika dua hari berlalu tanpa kabar, Yanti mulai merasa cemas.
Ia bahkan mengaku sempat mendapat mimpi.
"Saya mimpi gigi saya copot. Saya bilang ke anak saya, saya khawatir dengan mimpi itu. Tapi anak saya coba nenangin, katanya jangan mikir negatif," jelas Yanti meniru ucapan putrinya.
Bak kesambar petir. Tiga hari dari pencariannya, Sarikin akhirnya ditemukan bukan dalam kondisi hidup melainkan tewas.
Buah dari kekhawatirannya itu diterimanya, saat suaminya yang juga Ketua RT mencari ke kebun dekat rumah Sarikin.
Jasad sang paman sudah terbujur kaku di antara semak-semak pohon pisang.
"Kami semua, apalagi suami saya yang temukan begitu terkejut. Almarhum sudah dalam kondisi meninggal dunia di semak-semak kebun, tak jauh dari rumahnya," ujar Yanti.
Yanti mengungkapkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Sarikin sempat bercerita, jika dirinya diajak seorang temannya untuk menebas lahan di Trikora.
Kala itu, Yanti menganggap, jika ucapan Sarikin hanyalah halusinasi karena mengingat usianya yang sudah menua.
Kendati begitu, ia sempat mengajukan larangan dan tak menyetujui pamannya untuk pergi bekerja ke Trikora.
"Saya sempat larang. Saya anggap itu cerita halusinasinya saja. Saya gak kenal dengan yang dia maksud," terangnya.
Di mata keluarga dan masyarakat, Sarikin dikenal warga sebagai sosok yang rajin, baik dan mudah bergaul.
Meskipun usianya sudah senja, ia masih gemar membersihkan kebun dan halaman rumah Yanti.
"Kalau dia lihat rumput depan rumah saya panjang sedikit, langsung dibersihin, padahal sudah saya larang, kasihan, udah tua. Saya pernah lihat dia itu bersihin rumput sampai kelihatan oyong mau tumbang, tapi dia gak mau berhenti," kenangnya.
Sepengetahuan Yanti, meski dirinya sempat memergoki Sarikin oyong karena kelelahan diusia senjanya. Namun Sarikin tak pernah mengeluh sakit.
"Setahu kami, dia gak ada sakit dan gak pernah ngeluh sakit juga. Kalau dibilang musuh, saya rasa juga gak ada, karena dia justru banyak kawan," sebutnya.
Meski merasa kehilangan, Yanti mengaku, jika pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Sarikin.
"Kami sekeluarga merasa kehilangan sekali atas kepergian almarhum. Tapi ya mungkin ini sudah jadi ajalnya. Semoga dia tenang di sana," pungkas Yanti. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
| Polisi Ungkap Hasil Visum Mayat Tukang Kebun di Tanjungpinang, Keluarga Tolak Autopsi |
|
|---|
| Kronologis Penemuan Mayat Pria di Tanjungpinang, Bagian Tubuh Sudah Tak Utuh |
|
|---|
| Warga Tanjungpinang Heboh Penemuan Mayat Tukang Kebun, Bagian Tubuhnya Tak Utuh Lagi |
|
|---|
| Siti Temukan Tamu Hotel Metro Tanjungpinang Tak Bernyawa di Balik Rantai Kamar |
|
|---|
| Kesaksian Pegawai Hotel Metro Tanjungpinang Saat Penghuni Tak Bernyawa, Siti Cemas Tahu Azman Tewas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.