Perairan Natuna dan Anambas Kecurian Triliunan Rupiah

Akibat adanya Illegal Fishing, Sani: Anambas Harus Bisa Menangkap Peluang Pariwisata

Laporan Tribun Batam, Iman Suryanto

TRIBUNBATAM, ANAMBAS - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam setahunnya mengalami kerugian hingga Triliunan rupiah dari adanya aktifitas pencurian ikan yang terjadi di perairan Anambas dan Natuna. Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani disela-sela pertemuannya dengan tokoh masyarakat Anambas, di Palmatak, Selasa (5/3/2013) siang, tidak membantah adanya aksi pencurian ikan atau illegal Fishing dari hasil laut Kepri.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat hingga Muspida terkait untuk sama-sama melakukan pengawasan secara bersama-sama.

"Perairan Anambas dan Natuna sangat kaya akan beraneka ragam jenis ikan, rumput laut, hingga biota laut lainnya, yang selalu menjadi sasaran para pencuri. Dan kami juga sudah meneruskan ke pihak berwenang," ujarnya.

Dan seiring berjalannya waktu, tambahnya, jajararan keamanan dibawahnya sidah berhasil membekuk beberapa kali aksi illegal fishing di sekitar perairan Kepri, salah satunya Anambas.

Namun demikian dari hasil yang sudah di dapatkan saat ini, kiranya bisa sarankan kepada semua muspida hingga aparat terkait untuk bisa bertindak lebih baik lagi.

"Kami juga sangat sadar betul, bahwa untuk meberangus dan mengeliminir aksi tersebut, kiranya tidak bisa dilakukan secara langsung dan sekaligus. Namun membutuhkan

waktu yang sangat lama dan tidak cepat. Dan disinilah kita sangat berharap adanya aksi dan pengawasn dari dari aparat terkait, sehingga bisa menekan tindakan angka pencurian ikan di laut kepri,"tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga mencoba untuk mencari alternatif lainnya untuk bisa mendapatkan sesuatu dari banyaknya kapal-kapal berbendera asing yang melintas di perairan anambas dengan membuat semacam pengisian bahan bakar minyak untuk kapal tersebut di Pelabuhan Antang, Anambas.

Dan yang terpenting adalah, bagaimana Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) bisa memanfaatkan dan menangkap adanya peluang pariwisata yang memiliki potensi sangat besar dimilikinya.

Sebagaimaba diketahui baik dari dalam dan luar negeri bahwa pantai-pantai di Anambas, termasuk panorama bawah lautnya jauh lebih indah dari Bunaken yang sudah terkenal itu.

"Makanya tidak heran jika Pulau Bawah di Anambas menjadi pulau terbaik versi CNN. Dan disebut-sebut sebagai laguna terindah di dunia. Pantai Padang Melang yang mencapai 8 kilometer dengan pasir yang indah, menjadi pesona sendiri bagi menarik wisatawan. Disinilah peluang, Dan Pemerintah KKA harus bisa harus bisa menangkap peluang tersebut. Salah satu upaya mendorong banyaknya wisatawan datang ke sini adalah dengan membangun bandara di Letung, Jemaja, yang bisa didarati pesawat jenis Boeing," jelas Sani yang ditemani Kapolda Kepri Brigjen Yotje Mende, Bupati KKA T Mukhtaruddin, dan Sekdaprov Kepri Suhajar Diantoro.

Turut hadir juga Kepala BI Batam Amalison, Asisten Ekbang Robert Iwan Loriaux,  Kadis Pariwisata Guntur Sakti, Kepala BPMD Buralimar, Kadis PU Heru Sukmono, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana, Kadis Kelautan dan Perikanan Raja Ariza dan Kadis Sosial Edi Rofiano. Juga ada perwakilan PLN Tanjungpinang dan Telkomsel Batam, yang mendapatkan giliran untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat Kepulauan Anambas.

Listrik Dan Jaringan Komunikasi Dikeluhkan

Dalam dialog Gubernur Kepri HM Sani bersama warga dan tokoh masyarakat di Kebupaten Kepulauan Anambas, beberapa pertanyaan di lontarkan oleh masyarakat setempat. Diantaranya masih sulitnya warga setempat untuk bisa mendapatkan fasilitas Listrik dan Jaringan Telekomunikasi.

"Sangat sulit disini Pak Gubernur, Kalau nak telpon, terpakse kita turun gunung dulu untuk mencari signal yang cetar dan jernih. Padahal disini sudah ada tower pak," keluah warga setempat dihadapan Sani dan unsur muspida lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Andreas, Manager Teknik Telkomsel Batam mengakui hal tersebut. Mengingat untuk daerah Anambas khususnya daerah perbukitan masih sangat sulitnya transmisi. Karena tidak cukup pakai menara, jadi harus menggunakan satelit sehingga biayanya sangat tinggi.

"Selain itu, minimnya transportasi ikut mempersulit perawatan. Meski demikian, Anambas akan segera bisa 3G, terutama di Tarempa dalam Maret ini," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved