Solar Langka di Bintan Mulai Meresahkan Masyarakat
Kelangkaan bahan bakar jenis solar beberapa minggu terakhir di Bintan, Kepri,
Laporan Wartawan Tribun Batam, Muhamad Munirul Ikhwan
BINTAN, TRIBUN - Kelangkaan bahan bakar jenis solar beberapa minggu terakhir di Bintan, Kepri, menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warga.
Sebagian mengatakan bahwa ada mafia solar yang bermain. Sebagian lagi mengatakan bahwa Pertamina selalu terlambat mendistribusikan solar.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa kelangkaan solar di Bintan sebagai bentuk tidak berfungsinya pengawasan pendistribusian BBM kepada konsumen.
Padahal dari informasi yang diperoleh Tribun dana pengawasan pendistribusian BBM kepada konsumen itu ada. Namun penempatan pos anggaran tidak pada lembaga yang berkompetan melakukan pengawasan. Hingga penyaluran solar subsidi untuk masyarakat tidak terawasi.
Hal ini otomatis membuka celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyelewengkan pendistribusian solar.
Solar subsidi yang seharusnya bisa dinikmati masyarakat namun diselewengkan kepada yang tidak berhak mendapatkannya.
Kurniawan, Pnyidik Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Dinas Perdagangan Bintan saat dikonfirmasi memastikan bahwa tidak ada pengurangan kuota solar untuk Bintan. Bahkan jika pun pertamina terlambat mendistribusikannya hal itu tidak mungkin terjadi setiap hari.
"Jadi kelangkaan solar ini bukan karena kuota untuk Bintan dikurangi tetapi karena adanya faktor X," jelasnya, Kamis (1/5).
Akibat dari kelangkaan solar ini, beberapa kendaraan berbahan bakar solar kerap mengantre di SPBU.
Tak hanya itu sejumlah nelayan juga mengluhkan susahnya mendapatkan solar di APMS maupun SPDN belakangan ini. Meskipun saat ini nelayan telah dibekali kartu kendali BBM untuk mempermudah membeli solar.
"Kemarin, kami datang ke koperasi namun bahan bakar solar sudah habis, 6 liter saja susah kami dapatkan, biasanya nggak seperti ini. Kita minta pemerintah segera peduli terhadap masalah ini agar tidak berlarut-larut," kata Amirullah Nelayan Mantang belum lama ini.
Sementara itu, ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bintan Baini mengatakan bahwa solar saat ini memang langka, hal itu bukan karena ada permainan di lingkungan koperasi atau pemerintah Bintan, melainkan adanya keterlambatan pengiriman solar oleh pertamina.