Kuliner Ekstrim di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Kelelawar Bakar

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Bagi sebagian orang tentu tak terbayangkan bila hewan kelelawar bisa jadi makanan lezat. Bahkan menjadi salah satu kuliner yang paling dicari.

Selain rasanya yang maknyus, dengan pola masak yang pas dan tepat, daging kelelawar diyakini mampu menghilangkan beberapa jenis penyakit. Diantaranya Asma dan kecapean.

Menurut Wagiyem, pedagang daging kelelawar yang ditemui Tribun Batam di depan pasar Beringharjo, Yogyakarta saat Press Gathering Telkomsel area Sumatera, Rabu (11/5/2016) lalu mengatakan daging kelelawar yang dijualnya, kerap dinikmati oleh warga setempat maupun wisatawan yang berkunjung ke tempatnya. Baik dari Domestik maupun mancanegara.

"Hampir setiap harinya, daging kelelewar bakar ini dicari masyarakat dan wisatawan. Alasan pertama yang sering diungkapkan mereka adalah sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit," terang Perempuan berusia 58 tahun ini.

Namun, ada juga yang mencarinya untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari."Biasanya banyak yang mencarinya dalam bentuk kelelawar bakar maupun di buat tongseng," tambahnya.

Ketika disinggung mengenai cara pembuatannya, Wagiyem menuturkan sebelum di jadikan makanan, beberapa bagian dari hewan malam tersebut di kuliti hingga bersih dan dikeluarkan bagian dalam organnya. Dan selanjutnya di beri bumbu-bumbu dan dibakar.

"Cara memasaknya sama seperti ayam bakar. Dibersihkan dan dikuliti lalu direbus sebentar lalu di bakar,"jelasnya.

Selain dibakar, daging kelelawar ini juga dibuat dalam bentuk menu lainnya. Seperti di Tongseng. Namun harga jualnya sedikit berbeda. mulai dari Rp 15 ribu per ekor hingga Rp 20 ribuan per porsi tongseng.

Seorang Jurnalis asal Batam, Yusuf Hidayat mengaku penasaran dan mencoba langsung panganan yang ditawarkan Wagiyem.

"Enak rasanya, seperti daging burung puyuh. Lumayan lah jika ditambahkan sambel atau kecap dikit jadinya maknyus," terangnya. (*)