Pilkada DKI Jakarta
Tanpa Nama Pengirim, Ahok Terima Buket dan Karangan Bunga. Begini Isi Pesan di Dalamnya
Karangan bunga yang ditempatkan di sisi sebelah kiri pendopo Balai Kota itu ditujukan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah karangan bunga berwarna campuran biru, kuning, dan merah menghiasi Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/4/2017) pagi ini.
Karangan bunga yang ditempatkan di sisi sebelah kiri pendopo Balai Kota itu ditujukan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Karangan bunga itu bertuliskan, "Tetap Semangat Pak Ahok. We Love You".
Adapun Ahok yang juga calon gubernur DKI Jakarta itu kalah pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei.
Dia kalah bersaing dengan pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies Baswedan- Sandiaga Uno.
Baca: Dituntut Satu Tahun Penjara dengan Masa Percobaan, Ahok Tak Perlu Ditahan
Baca: Bagaimana Media Asing Menyorot Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies?
Baca: Kalah saat Pilgub, Ini Peluang Jabatan Ahok, Gajinya Ratusan Juta, Sudah Minta ke Jokowi
Tak hanya karangan bunga, sebuah buket bunga mawar juga menghiasi Balai Kota DKI Jakarta.
Buket bunga itu ditempatkan di meja sisi kanan pendopo Balai Kota yang biasanya menjadi tempat menerima surat aduan warga.
Di bagian keranjang buket mawar itu terselip sebuah kartu ucapan. Isinya, sama seperti tulisan di karangan bunga.
"Tetap semangat Pak Ahok. We love you. Dari Hamba Allah," begitu tulisan dalam buket bunga mawar tersebut.

Seorang staf pengamanan dalam Balai Kota DKI Jakarta, Sumarna, mengaku tidak mengetahui pengirim bunga tersebut.
Sebab, karangan bunga itu sudah ada sejak ia tiba di Balai Kota pada Jumat pagi. "Enggak ngeh saya juga. Datang-datang ke sini sudah ada bunganya," kata Sumarna.
Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan memimpin Ibu Kota hingga Oktober mendatang.
Hingga pukul 08.00 WIB, Ahok belum tiba di Balai Kota. Sementara itu, warga sudah membeludak dan memadati pendopo Balai Kota.
Mereka menunggu Ahok untuk sekadar berfoto bersama atau mengadukan masalah. (*)