BATAM TERKINI
Jelang Konversi Bahan Bakar Gas, Amsakar : Batam Harus Miliki Beberapa SPBG di Lokasi Strategis
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mendukung penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk urusan transportasi di Batam.
Penulis: Dewi Haryati |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mendukung penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk urusan transportasi di Batam.
Hal itu menyusul adanya rencana bantuan 40-an unit alat konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Untuk bantuan konverter kit saya belum dapat info dari Zarefriadi (Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam). Tapi kita sambut baiklah penggunaannya, karena lebih ramah lingkungan," kata Amsakar usai menghadiri kegiatan peringatan Nuzulul Quran, Minggu (11/6) malam di Lapangan Usman Harun, Tanjungpiayu.
Meski begitu, tetap ada persoalan yang perlu dicermati. Di antaranya Batam harus memiliki beberapa SPBG di beberapa titik strategis. Sementara yang ada saat ini, baru ada satu SPBG yang berlokasi di kawasan Batam Center.
Baca: Bukan Ditolak, Ternyata Pasien BPJS Kesehatan Tak Bisa Dirawat RSUD Bekasi Karena Alasan Ini
Baca: Disebut Terima Uang Suap, Marzuki Alie: Begitu Teganya Ya Ngomong Saya Nerima Uang
Baca: Indonesia Diserang Paham Radikalisme, Ini Pesan Gubernur saat Buka Rakernas PGIW
"Kalau memang diberikan pemerintah, harus disupport APBN juga untuk pengadaan konverter kit. Kita minta didahulukan mobil yang pelat merah. Itu bagian dari memasyarakatkan gas di kendaraan operasional," ujar dia.
Amsakar mencontohkan DKI. Untuk kendaraan bajainya ada yang sudah menggunakan BBG.
"Prinsipnya kalau pemerintah pusat support konverter kit dan diberikan sosialisasi dampak positif dan negatifnya kepada masyarakat, kita akan dukung," kata Amsakar.
Disinggung soal selisih harga penggunaan dari BBM ke BBG, Amsakar mengatakan belum ada kajian soal itu. Hanya saja dia memperkirakan, selisihnya bisa sampai setengah atau seperti dari biaya yang biasa dikeluarkan.
"Jadi pertama kadar udara akan sehat. Kedua penghematannya cukup signifikan. Tapi kita ingin ada paparan lebih lengkap lagi lah apakah dari Pertamina atau PGN," ujar dia. (*)